Saya tidak mengatakan kalau yang tidak membantu orangtua dalam bekerja itu malas belajar.
Saya punya juga murid-murid yang full belajar dan mendapatkan prestasi bagus di sekolah, namun tidak banyak. Kebanyakan dari para murid itu tidak belajar dengan giat.
Berbeda dengan anak-anak yang membantu ortu dalam bekerja. Memang, ada yang prestasinya biasa-biasa saja, dan juga ada yang gemilang, namun ciri-cirinya tetap sama : rajin belajar.
Kalau menurut saya sih sederhana saja.
Karena mereka melihat orangtua mereka bekerja keras untuk mereka, dan waktu mereka membantu orangtua dalam bekerja, mereka melihat berapa uang yang didapat di hari itu.
Mereka mendapat kenyataan yaitu : Memperoleh uang itu tidak mudah.
Saya bangga, melihat salah satu siswi saya dulu waktu di esde, yang baru-baru ini diwisuda menjadi sarjana. Di beranda facebook temannya, temannya menyebut Elsa (bukan nama sebenarnya) mendapat nilai Indeks Prestasi Kumulatif tertinggi untuk lulusan di fakultasnya.
Saya tahu bagaimana ayah Elsa berjualan buah, sayur dan lain sebagainya sejak Elsa masih kecil untuk membiayai hidup keluarga.
Saya pernah tanpa sengaja bertemu di tempat jualan Elsa. Elsa sedang membantu ayahnya menjaga jualan es dawet di pinggir jalan.
Saya salut dengan anak ini. Dia tidak malu berjualan di saat anak-anak generasi milenial saat ini yang sibuk dengan game online di gadget atau jalan-jalan, bahkan sampai malam hari tak tentu arah tujuan.
Saya yakin, Elsa akan menjadi 'besar', orang penting yang membuat bangga keluarga suatu saat nanti. Sekarang saja, sudah terbukti dengan gelar sarjana dengan predikat cum laude.