Melihat perkembangan mental dan sikap anak-anak milenial saat ini membuat saya geleng-geleng kepala.
Karena mereka kebanyakan bermain game online atau sibuk berkutat dengan media sosial, sehingga tidak menyediakan waktu yang cukup untuk belajar demi masa depan.
Saya melihat ada perbedaan yang sangat kentara antara anak-anak yang membantu orangtua dalam bekerja dan yang tidak.
Apa saja perbedaan antara anak-anak tersebut?
Pertama - Yang membantu orangtua biasanya rajin belajar
Saya melihat kecenderungan yang sama yaitu anak-anak yang membantu orangtua mereka dalam bekerja mempunyai semangat untuk rajin belajar.
Beberapa pengalaman saya membuktikan hal itu.
Dulu, sekitar dua puluh tahun yang lalu, ada siswa saya yang menyambi bekerja sebagai pencuci piring di restoran.
"Saya ingin bantu orangtua, Pak."
Alasan sederhana dari seorang bocah berusia sekitar sebelas tahun.
Dia rajin belajar dan serius menyimak pelajaran di sekolah.
Dan yang terbaru saat ini adalah seorang siswi yang membantu ayahnya berjualan nasi goreng di malam hari.