Tidak ada teman intelektual-nya, Jarvis.
Tidak ada komputer super canggih.
Tidak ada suku cadang dan peralatan yang lengkap.
Tidak ada ….
Tidak ada ….
Tidak ada ….
Dan masih banyak sederet ‘tidak ada’ yang lain.
Namun Tony Stark tidak mengasihani diri sendiri. Dia memanfaatkan apa yang ditemui di sekitarnya. Di tengah keterbatasan, dia mendobrak mencapai kebebasan.
Dia tidak tepekur dan berpangku tangan, meratapi nasib.
Tentu Anda yang sudah pernah menonton Ironman sudah tahu bagaimana Tony Stark bertindak.
Dia kembali menggunakan pensil, kertas, dan seabrek benda-benda remeh temeh yang mungkin tak pernah terpikirkan sebelumnya untuk berkarya.