Dua poin mendasar ini kiranya layak dikatakan sebagai alasan bagi pencalonannya Jokowi pada Pilkada DKI Jakarta. Secara substansial tindakan Jokowi bertentangan dengan cita-cita neoliberal yang sedang dalam masa pengawasan ketat oleh imperialis barat, dengan berbagai intervensi di sektor ekonomis. Olehnya itu saya mengharap Jokowi tetap kekeh mempertahankan sikap pro-rakyat yang ia realisasikan pada Kota Solo dan semoga ketika ia terpilih menjadi Gubernur DKI, ia lantas mampu menerapkan sistem pro-rakyat dan mampu menahan bahkan membendung intervensi yang pasti akan datang bertubi-tubi.
Elit politik kita sepertinya tidak bisa terlepas dari alienasi atau keterasingan dari amanat konstitusi yang tertuang dalam pembukaan UUD 1945, mereka terus diintervensi oleh imperialis-imperialis, negara-negara industri maju yang notabene adalah pemegang kekuasaan dalam organisasi-organisasi multinasional dan lembaga-lembaga internasional. Yang kemudian mengintervensi setiap gerakan progresiv-revolusioner yang di Negara ini. Mereka mengalami "revolusiophobia".
Oleh : Hambali Tamher
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H