Mohon tunggu...
Halima Maysaroh
Halima Maysaroh Mohon Tunggu... Guru - PNS at SMP PGRI Mako

Halima Maysaroh, S. Pd., Gr. IG/Threads: @hamays_official. Pseudonym: Ha Mays. The writer of Ekamatra Sajak, Asmaraloka Biru, Sang Kala, Priangga, Prima, Suaka Margacinta, Bhinneka Asa, Suryakanta Pulau Buru

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Temani Tiara Menanti Suaminya Pulang

28 November 2024   13:28 Diperbarui: 28 November 2024   13:30 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
lustrasi (SHUTTERSTOCK) via Kompas.com 

Tiara memelukku begitu erat. Tersirat takut kehilangan dari kedua lengannya yang melingkari tubuh mungilku. Aku dipangkunya di kursi teras depan rumah nuansa minimalis itu.

"Temani aku menunggu suamiku pulang, ya, Puteri?" ujar Tiara sambil mencubit hidungku.

Hari ini aku mengenakan rok biru muda rajutan tangan licah Tiara. Sangat serasi dengan pakaian atasanku yang berwarna putih. Menemani Tiara saat menunggu suaminya pulang kerja adalah rutinitasku beberapa bulan belakangan.

Tiara seorang perempuan muda berusia 26 tahun. Dulunya dia adalah seorang karyawati di salah satu perusahaan swasta di kota ini. Setelah menikah, Tiara mengundurkan diri dan fokus mengurus rumah tangganya.

***

"Hallo, Mas! Perutku sakit sekali. Mules-mules, ada bercak darah yang keluar," rintih Tiara dalam saluran telepon di suatu siang.

"Aku lekas pulang dan membawamu ke rumah sakit," sahut Mas Andhika dari seberang telepon.

Tiara menutup telepon sambil merintih dan duduk pelan-pelan di kursi dekat gagang telepon diletakkan. Diusap-usap perut besarnya, usia kandungannya beranjak 7 bulan. Aku tak kuasa membantu apa-apa dan tidak ada orang lain di rumah ini. Bahkan Tiara tidak mengabari keluarganya yang lain tentang kondisi kandungannya.

Tiara dan Mas Andhika menikah tanpa restu kedua orang tua mereka. Apa sebabnya? Aku pun tak tahu sama sekali. Tiara tak pernah menceritakan padaku alasan mengapa pernikahannya tak menuai restu. Makanya, apapun yang terjadi pada dirinya dan pernikahannya, Tiara tidak pernah mengeluhkan pada kedua orang tuanya.

Sepertinya kontraksi di perut Tiara semakin kerap frekuensinya, tampak dari ekspresi wajahnya yang berkali-kali menutup mata dan mengaduh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun