Mohon tunggu...
Halima Maysaroh
Halima Maysaroh Mohon Tunggu... Guru - PNS at SMP PGRI Mako

Halima Maysaroh, S. Pd., Gr. IG/Threads: @hamays_official. Pseudonym: Ha Mays. The writer of Ekamatra Sajak, Asmaraloka Biru, Sang Kala, Priangga, Prima, Suaka Margacinta, Bhinneka Asa, Suryakanta Pulau Buru

Selanjutnya

Tutup

Love Artikel Utama

Lagu Backburner dari Niki: Menjalin Backburner Relationship, Enggak Bahaya, Ta?

10 Desember 2023   17:16 Diperbarui: 10 Desember 2023   22:14 752
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sekalipun hubungan seorang backburner itu sesuai kesepakatan, tetapi tetap menjadi sesuatu yang disembunyikan. Publik tidak boleh tahu ini sebab akan merugikan pihak pertama bersama kekasih utamanya. Seorang backburner hanya dapat mencintai diam-diam dan jangan berharap akan dikenalkan kepada teman-teman dan keluarganya.

Mau tahu apa yang sangat menyakitkan bagi seorang backburner selama membina hubungan? 

Jawaban ini adalah opini saya sebagai seseorang yang pernah melakukan riset kepada beberapa backburners. Yaitu ketika ada orang lain yang mengatakan bahwa si pacar dan pasangan utamanya itu adalah pasangan ideal, setia, relationship goal, baik dengan segala sisi positif di mata orang-orang. Percayalah, jiwa backburner pasti berteriak, "Dia tidak sebaik itu! Aku ini juga pacarnya, tahu?" lagi-lagi teriakkan itu pasti hanya dalam hati.

Jika dengan sekian penantian, ternyata peran utama tetap menjadi prioritas dan backburner tidak kunjung menjadi nomor 1 atau bahkan ditinggalkan, masih sehatkan percintaan seperti ini? Sampai kapan seorang backburner bertahan dalam kesakitan itu?

Semua kembali pada pribadi masing-masing. Ada yang merasa terjerumus ke dalam posisi backburner sebab terlanjur cinta dan justru menikmati sensasi kesakitan tersebut. Ada pula yang akhirnya lelah bertahan sebab kekasihnya tidak tahu diri dan tidak dapat menjaga perasaan pasangnnya sama sekali. 

Setidaknya walau statusnya adalah backburner, tetap sama-sama mencintainya sebagaimana pacar utama, jelas menuntut sedikit untuk dihargai pula. Bahkan gilanya, ada seorang backburner yang level cintanya lebih tinggi dan lebih rela berkorban apa saja melebihi pacar utamanya lho. Begitu kira-kira hasil riset saya kepada orang-orang yang tidak dapat saya sebut identitasnya.

Sehatkah hubungan seorang backburner ini? Boleh nilai sendiri.

Kerugian menjadi backburner

Seorang yang sedang berada di posisi backburner yang dipikirkan adalah perasaan yang tak mampu dibohongi. Sehingga rela memposisikan diri seperti itu. 

Seorang backburner tetap merasa beruntung sebab dicintai orang merasa cintanya berbalas walau tidak senormal biasanya. 

Tetapi berikut saya ulas kerugian-kerugian yang bisa saja terjadi.

  • Malam Minggu dan liburan akan dihabiskan tanpa kekasih karena bisa jadi kekasihnya sedang dengan kekasih utama. Siap menanggung risiko punya kekasih tapi merana?
  • Jangan berharap foto bersama akan diunggah di sosial media. Yang ada akan menjadi saksi foto dia bersama kekasih utama diunggah dan lewat di beranda begitu saja. Yakin siap batin melihatnya?
  • Posisi backburner akan tetap dianggap salah di mata siapapun. Siap-siap dimusuhi emak-emak senegara ini.
  • Tidak ada satu pun orang mengerti perasaan seorang backburner sebelum orang tersebut juga mengalaminya. Jadi akan susah mencari teman berbagi untuk kasus percintaannya. Yakin mampu menanggung sendirian?
  • Seorang backburner akan diremehkan bahkan oleh kekasihnya sendiri sebab kekasihnya tahu bahwa backburner akan selalu ada kapan pun. Biasanya akan diperlakukan semena-mena. Adilkah?

Lima kerugian seorang backburner yang saya ulas. Pembaca dapat menambah daftar panjang kerugian seorang backburner lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun