Beberapa waktu belakangan sempat viral di sosial media lagu Backburner dari Niki (Nicole Zefanya). Â
Lagu Backburner ini release di YouTube 15 Mei 2023 lalu dan meraup lebih dari 4 juta penonton. Â Belum lagi potongan-potongan liriknya di TikTok dan Instagram yang kerap dijadikan backsound sebuah konten video.
Lagu berbahasa Inggris ini banyak menyita perhatian publik. Entah lagunya yang memang menarik dan unik, atau memang related dengan kehidupan relationship anak muda sekarang. Menurut saya, bahkan keduanya benar. Menarik, unik dan related dengan kehidupan beberapa pihak.
Lagu Backburner sendiri mengisahkan tentang posisi seseorang yang bukan menjadi prioritas dalam sebuah hubungan percintaan. Maksudnya, sosok yang hanya menjadi pemeran cadangan. Tetap bertahan dengan harapan kelak akan menjadi peran utamanya. Dengan kata lain, posisi seseorang yang bisa disebut menjadi pilihan kedua. Â
Backburner sendiri dalam Bahasa Inggris adalah idiom yang digunakan untuk mengaitkan perihal yang dengan sengaja dikesampingkan dan tidak begitu penting. Sesuatu yang tidak untuk diprioritaskan.
Mungkin Anda akan berpikir bahwa seorang backburner bisa saja menjadi korban kebohongan dalam percintaan. Tetapi nyatanya, ada beberapa kasus yang justru dilakukan secara sadar dengan berbagai harapan dan tanpa dibohongi oleh pihak mana pun.
Seorang backburner menerima kesepakatan untuk menjadi pilihan kedua dengan harapan siapa tahu kelak menjadi peran utamanya. Backburner menjadi cadangan jika hubungan utama gagal. Mungkin seorang backburner lupa, jika peran utama ready, mengapa harus pakai peran pengganti? Jadi backburner, enggak bahaya, ta?
Jadi backburner, apakah sehat dalam hubungan?
Untuk orang yang sudah paham risikonya, mungkin akan baik-baik saja. Tapi untuk orang yang menyimpan harapan besar, tentu akan berakhir menyakitkan.
Kesepakatan menjadi backburner itu hanya akan menguntungkan sebelah pihak yaitu pihak yang dapat memilih antara hubungan utama atau hubungan gelapnya. Sedangnya pihak yang menjadi korban backburner harus siap menerima apapun keputusan untuk dirinya.
Sekalipun hubungan seorang backburner itu sesuai kesepakatan, tetapi tetap menjadi sesuatu yang disembunyikan. Publik tidak boleh tahu ini sebab akan merugikan pihak pertama bersama kekasih utamanya. Seorang backburner hanya dapat mencintai diam-diam dan jangan berharap akan dikenalkan kepada teman-teman dan keluarganya.
Mau tahu apa yang sangat menyakitkan bagi seorang backburner selama membina hubungan?Â
Jawaban ini adalah opini saya sebagai seseorang yang pernah melakukan riset kepada beberapa backburners. Yaitu ketika ada orang lain yang mengatakan bahwa si pacar dan pasangan utamanya itu adalah pasangan ideal, setia, relationship goal, baik dengan segala sisi positif di mata orang-orang. Percayalah, jiwa backburner pasti berteriak, "Dia tidak sebaik itu! Aku ini juga pacarnya, tahu?" lagi-lagi teriakkan itu pasti hanya dalam hati.
Jika dengan sekian penantian, ternyata peran utama tetap menjadi prioritas dan backburner tidak kunjung menjadi nomor 1 atau bahkan ditinggalkan, masih sehatkan percintaan seperti ini? Sampai kapan seorang backburner bertahan dalam kesakitan itu?
Semua kembali pada pribadi masing-masing. Ada yang merasa terjerumus ke dalam posisi backburner sebab terlanjur cinta dan justru menikmati sensasi kesakitan tersebut. Ada pula yang akhirnya lelah bertahan sebab kekasihnya tidak tahu diri dan tidak dapat menjaga perasaan pasangnnya sama sekali.Â
Setidaknya walau statusnya adalah backburner, tetap sama-sama mencintainya sebagaimana pacar utama, jelas menuntut sedikit untuk dihargai pula. Bahkan gilanya, ada seorang backburner yang level cintanya lebih tinggi dan lebih rela berkorban apa saja melebihi pacar utamanya lho. Begitu kira-kira hasil riset saya kepada orang-orang yang tidak dapat saya sebut identitasnya.
Sehatkah hubungan seorang backburner ini? Boleh nilai sendiri.
Kerugian menjadi backburner
Seorang yang sedang berada di posisi backburner yang dipikirkan adalah perasaan yang tak mampu dibohongi. Sehingga rela memposisikan diri seperti itu.Â
Seorang backburner tetap merasa beruntung sebab dicintai orang merasa cintanya berbalas walau tidak senormal biasanya.Â
Tetapi berikut saya ulas kerugian-kerugian yang bisa saja terjadi.
- Malam Minggu dan liburan akan dihabiskan tanpa kekasih karena bisa jadi kekasihnya sedang dengan kekasih utama. Siap menanggung risiko punya kekasih tapi merana?
- Jangan berharap foto bersama akan diunggah di sosial media. Yang ada akan menjadi saksi foto dia bersama kekasih utama diunggah dan lewat di beranda begitu saja. Yakin siap batin melihatnya?
- Posisi backburner akan tetap dianggap salah di mata siapapun. Siap-siap dimusuhi emak-emak senegara ini.
- Tidak ada satu pun orang mengerti perasaan seorang backburner sebelum orang tersebut juga mengalaminya. Jadi akan susah mencari teman berbagi untuk kasus percintaannya. Yakin mampu menanggung sendirian?
- Seorang backburner akan diremehkan bahkan oleh kekasihnya sendiri sebab kekasihnya tahu bahwa backburner akan selalu ada kapan pun. Biasanya akan diperlakukan semena-mena. Adilkah?
Lima kerugian seorang backburner yang saya ulas. Pembaca dapat menambah daftar panjang kerugian seorang backburner lainnya.
Menurut saya, tidak perlu memberi judgement kepada seorang korban backburner. Kita tidak pernah paham  semenderita apa dia. Jangan sampai Tuhan memahamkan kita dengan merasakan posisi backburner itu. Sikap bijak kita adalah jangan mencoba ada di posisi tersebut. Jika terlanjur, lekas ambil sikap yang terbaik untuk diri dan mental. Sebab sebahaya itu backburner relationship.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H