Mohon tunggu...
Halima Maysaroh
Halima Maysaroh Mohon Tunggu... Guru - PNS at SMP PGRI Mako

Halima Maysaroh, S. Pd., Gr. IG/Threads: @hamays_official. Pseudonym: Ha Mays. The writer of Ekamatra Sajak, Asmaraloka Biru, Sang Kala, Priangga, Prima, Suaka Margacinta, Bhinneka Asa, Suryakanta Pulau Buru

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Kenali dan Lindungi Diri dari Kekerasan Berbasis Gender Online (KBGO)

12 November 2023   20:32 Diperbarui: 14 November 2023   20:59 1494
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi cyberbullying, ilustrasi kekerasan seksual digital(Shutterstock) via kompas.com

Saya beberapa kali ditelpon via Instagram. Hingga saya matikan fitur telpon pada akun instragram saya hingga saat ini. Hingga akhirnya saya report dan block akun tersebut. Tetapi akun serupa tidak hanya satu. Sehingga saya harus melakukannya pengamanan diri berulang kali.

Jika akun sosial media bersifat akun personal, mungkin dapat disiasati dengan diatur privasi. Pengguna dapat memilah siapa saja yang jadi followersnya. Akun personal punya keleluasaan untuk approve siapa saja yang meminta mengikuti. Berbeda dengan akun professional atau akun yang diatur menjadi akun bisnis. Akun bersifat terbuka dan siappun dapat mengikuti secara otomatis tanpa persetujuan. Bahkan yang bukan pengikut pun dapat melihat unggahan akun professional.

Bagaimana jika akun kita adalah akun professional yang memerlukan rating dan engagement? Tentu tidak bisa diatur privasi. Bahkan membutuhkan viewers, likers dan comment. Sudah harus lebih waspada lagi dan ektra dalam menjaga diri dari KBGO.

Filter komentar

Jika memungkinkan tutup kolom komentar, silakan tutup saja. Tetapi akun professional biasanya menuntut akun memiliki rating tinggi. Membiarkan followers berkomentar ria akan menaikan rating akun. Maka jika menutup kolom komentar berisiko menurunkan rating, maka filter saja kata-kata yang dapat diinput pada kolom komentar.

Kunjungi setelan akun sosial media. Kemudian atur pada bagian privasi. Biasanya terdapat fitur filter komentar. Kemudian input kata-kata apa saja yang ingin difilter dan tidak dapat muncul pada akun. Fitur ini bukan hanya berguna di kolom komentar, tetapi juga dapat diatur untuk filter pesan/ direct messages.

Dengan menggunakan fitur ini. Kalimat yang diterima akan lebih ramah etika sebab kalimat buruk secara otomatis tertolak.

Matikan fitur menerima telpon

Saya sendiri secara pribadi mematikan seluruh fitur telpon di sosial media. Jadi, sosial media saya tidak dapat menerima telpon dari siapapun. Jika butuh saya mendadak, orang dapat menelpon langsung ke nomor telepon saya.

Hal ini saya lakukan sebab di sosial media banyak orang tidak dikenal menelpon tanpa keperluan yang urgent. Bisa saja saya blokir orang-orang yang menelpon, tetapi jika jumlahnya puluhan hingga ratusan orang, mematikan fitur telepon adalah jalan ninja terbaik.

Bahkan fitur telepon WhatsApp sekalipun saya matikan. Khusus pada fitur sosial media perpesanan seperti WhatsApp, walau fitur telpon dimatikan, kita masih bisa menelpon orang lain. Hanya orang lainlah yang tidak bisa menelpon kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun