Meremehkan seseorang sebab berjenis kelamin tertentu biasa ditemui di kolom-kolom komentar di sosial media. Bahkan ketika seorang selebriti pria memiliki pacar baru, biasanya netizen akan membanding-bandingkan mantan pacar dan pacar barunya kemudian sibuk merundung salah satunya. Sedangkan prianya diposisikan aman-aman saja.
Membuat unggahan gambar untuk merendahkan gender tertentu
Unggahan ini banyak ditemui pada akun-akun meme. Banyak yang menganggap bahwa ini adalah gambar yang lucu. Apalagi yang mengarah ke seksualitas, akan mendulang banyak like dan komentar humor.
Komentar yang terang-terangan mengarah ke seksualitas
Hal ini yang dialami banyak perempuan. Sebenarnya konten dewasa sudah tersedia. Mungkin secara privasi dapat berkomentar pada kolom-kolom yang tepat. Tetapi nyatanya sekelas tayangan edukasi juga mendapat komentar tidak pantas yang berbau seksual.
Memasukkan dalam chat grup dan menandai pada konten-konten berbau seksual tanpa persetujuan
Ini sering terjadi di sosial media. Entah followers yang dikenal maupun tidak, memasukkan kita ke dalam chat grup dengan pembahasan seksual dan menandai akun kita pada unggahan video berbau pornografi. Menandai begitu saja tanpa persetujuan terlebih dahulu.
Lima poin di atas adalah penjabaran secara umum. Secara spesifik mungkin masih bisa didetailkan lagi sesuai dengan pengalaman-pengalaman pengguna jejaring sosial.
Pengalaman menerima perlakuan tidak pantas di sosial media dan cara melindungi diri.
Sebelum menjaga diri dari perlakuan tidak pantas, pastikan dulu bahwa pribadi kita tidak akan melakukan KBGO kepada orang lain. Bagaimana pun perbuatan tersebut menyalahi pasal.
Pastinya bukan hanya saya, sebagaian besar perempuan mungkin pernah menerima perlakukan tidak pantas di sosial media. Baik di kolom komentar maupun di kotak pesan/ direct message.
Saya pribadi pernah menerima pesan dengan menjurus ke arah seksual bahkan mengajak sex call di dalam pesannya. Tidak direspon bukan solusi terbaik ternyata.Â