Pendidikan bukanlah makhluk hidup yang mampu berjalan sediri, pendidikan perlu digerakkan agar berjalan dan mencapai visi dan misi. Bahkan seorang guru yang mampu bergerak dan menggerakkan, tetap butuh pihak lain untuk berkolaborasi, satu guru tidak akan mampu menggerakkan semua visi dan misi itu sendirian.
Mutu sekolah tergantung dari seberapa solid pimpinan dan stafnya berkolaborasi. Jika seluruh aspek di sekolah mampu berkolaborsi dengan baik, maka tidak menutupi kemungkinan visi dan misi sekolah dapat tercapai secara komplit.
Aktivitas kolabortif yang sudah dan akan masih saya lakukan ketika menjadi guru penggerak adalah sebagai berikut:
- Berkerja sama dengan pimpinan sekolah yakni kepala sekolah, rekan guru, seluruh staf skolah, siswa dan orang tua siswa untuk menyukseskan  kegiatan yang diselenggarakan sekolah. Seperti kegiatan perayaan hari-hari besar, perayaan kelulusan dan lain-lain.
- Bersama seluruh staf sekolah saling bergandengan tangan untuk bersama-sama meningkatkan mutu sekolah.
- Sharing bersama rekan guru perihal strategi pembelajaran untuk menciptakan kelas yang kondusif dan inovatif.
Kolaborasi tidak cukup hanya dilakukan sehari atau dua hari, tetapi kegiatan ini harus berkesinambungan dan berlangsung secara kontinyu. Pada intinya, seorang guru tidak akan dapat bergerak sendiri tanpa partner berkolaborasi.
Demikian peran dan nilai sebagai guru penggerak yang harus tertanam dan mendarah daging dalam setiap individu guru. Semoga ulasan ini bermanfaat. Tetap semangat!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H