Pertama-tama tentu dimulai dari diri sendiri dulu, sudahkan menjadi pembaca yang bijak? Berapa banyak bahan bacaan yang dibaca dalam sehari, seminggu atau sebulan? Apakah membaca menjadi kebiasaan yang rutin? Coba telisik kembali diri masing-masing kemudian mulailah untuk merutinkan membaca walau hanya sedikit.
Ada beberapa komunitas menulis atau pecinta buku yang mengajak anggotanya untuk mengikuti tantangan membaca. Saya pernah ikut di beberapa komunitas. Tidak mengejar target ribuan halaman buku untuk dibaca, saya hanya ikut untuk merutinkan membaca saja.Â
Setelah challenge membaca, biasanya diminta untuk mereview bahan bacaan tersebut di sosial media. Event ini recommended untuk diikuti bagi yang ingin merutinkan membaca. Seru pula bertemu dengan banyak orang-orang baru yang memiliki minat baca dengan latar belakang jenis bacaan yang variatif.
Setelah mengoreksi diri sendiri perihal kemampuan dan kemauan membaca, mulailah menebar kebaikan dan menjadi pengaruh bagi orang lain untuk gemar membaca.Â
Mereview bacaan juga menjadi salah satu cara berbagi cerita dan menjadi pengaruh. Biasanya, setelah membaca/menonton review yang menarik, orang lain ingin membaca versi aslinya.
Menulis juga salah satu cara mengajak orang untuk melek aksara dan gemar membaca. Menulis sesuai kebutuhan seperti cerita, tips dan trik, resep, hal-hal tren yang sedang hangat diperbincangkan juga dapat membuka peluang orang yang membutuhkan untuk membacanya.
Demikian ulasan menjelang Hari Literasi Internasional dan Hari Aksara Nasional 8 September nanti. Semangat membaca dan berbagi kebaikan. Salam literasi bagi semua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H