Tetapi selang beberapa waktu, dia mengirimkan foto ponsel yang sama persis dengan ponsel saya yang hilang. Di foto bagian belakangnya tanpa casing pengaman. Saya complain bahwa mengapa casing pengamannya dilepas. Mengapa foto bagian depan tetapi layar dimatikan jadi tidak tampak wallpaper di ponsel tersebut. Penipu itu justru marah dan berkata bahwa saya banyak tanya.
Selanjutnya dia mengatakan bahwa sedang berada di pelabuhan hendak berlayar jadi ponselnya akan dikirim saja ke alamat rumah saya. Padahal bisa saja saya ambil ke pelabuhan malam itu juga, tetapi dia menolak berdalih buru-buru hendak berlayar ke Batabual.Â
Aneh sekali, Kecamatan Batabual itu tempat tugas pertama saya, tidak ada kapal ke sana, sekalipun menggunakan speed boad, beroprasinya pagi dan siang, tidak ada kegiatan penyebrangan malam.Â
Saya sudah lelah, malas meladeni karena saya tahu ujung-ujungnya dia minta transfer ongkir ponsel yang diakuinya mau dikirim. Tetapi dia tetap mengontak di akun ibu saya itu, akhirnya saya lanjutkan. Dia mengirim tangkap layar pengiriman barang sebuah ponsel tetapi tanpa resi.Â
Saya minta resinya, dia menginstruksikan saya untuk mengirim ongkirnya terlebih dahulu di Ekspedisi Si Cepat Namlea. Dia juga mengirimi nomor rekening yang dikauinya sebagai milik ekspedisi.Â
Saya tidak bersedia mengirim walau hanya 67 ribu rupiah, saya tahu persis jika saya transfer maka memberi peluang bagi penjahat untuk mengakses rekening tabungan saya.Â
Saya berdalih bahwa mesin ATM jauh. Penipu itu berinisiatif untuk membayar ongkirnya dengan syarat saya mengirim pulsa 100 ribu. Saya iyakan asal nomor resi sudah dikirim ke saya. Sampai di situ dia kehabisan akal dan berhenti. Â
 Intinya, penipu itu memanfaatkan keadaan saya yang kehilangan, pasti akan merespon oknum yang mengaku menemukan ponsel tersebut. Sayangnya, orang zaman sekarang sudah tidak senaif itu.
Pertolongan pertama pada akun-akun jejaring sosial dari hackers
Ketika kesulitan masuk ke akun-akun sosial media dari perangkat lain terkendala permintaan kode verifikasi ke nomor yang hilang dan provider belum dapat menyediakan pengganti, maka pertama-tama selamatkan email.
Amankan email di perangkat lain dan log out dari perangkat yang hilang. Ganti pula nomor telepon dan email pemulihan pada fitur keamanan email.Â
Tidak selamat sampat di situ, ternyata beberapa waktu kemudian email berubah sandinya. Email secara otomatis log out dari laptop saya. Untungnya di ponsel yang baru, email itu tidak keluar. Saya menditeksi email pemulihan telah diganti oleh hacker. Secepat kilat, saya mengganti email pemulihan dan lekas mengganti password-nya.Â