3. Keuntungan Finansial
Sebenarnya kalau saya pribadi awalnya menulis adalah kepuasan dan kebahagiaan, bisa dikatakan sebagai hobi. Â Tetapi semakin giat menulis, tidak dipungkiri pundi-pundi bisa masuk kantong dan itu bikin ketagihan menulis. Â
Jika menulis buku solo, tentu ada harapan untuk Penulis memiliki penghasilan. Memperluas relasi, rajin promosi di media sosial dan memanfaatkan fasilitas promosi dari penerbit adalah kuncinya.
4. Meningkat Rasa Percaya Diri dan Personal Branding
Ini sudah tentu, ada beberapa hal yang membuat Penulis lebih percaya diri saat buku solonya terbit. Nama sendiri di sampul/cover buku, biodata penulis hanya memampang profil  seorang dan lain-lain. Sekaligus untuk personal branding. Akan lebih diperhitungkan lagi skill menulisnya. Setidaknya selangkah lebih mampu untuk tertib menulis yang cakupannya lebih banyak.
5. Dapat Mengikuti Berbagai Macam Lomba Nasional Bahkan Internasional.
Di Indonesia sendiri banyak ajang-ajang untuk Penulis yang memiliki buku yang ditulis solo. Dari ajang nasional sampai internasional yang diselenggarakan di Indonesia. Seperti Makassar International Writer Festival (MIWF), Residensi Penulis dan lain-lain.
6. Sarana untuk Mengeksresikan Diri      Â
Ini sudah lumrah jika penulis menuliskan apa-apa yang ada di sekitar. Bukan hanya menulis soal perasaan tetapi juga lingkungan, keluarga, sosial dan lain-lain. Biasanya inspirasi menulis berasal dari diri yang ingin diekspresikan. Saat menulis buku solo, seluruhnya adalah ide dan ekspresi yang berasal dari diri sendiri walau inspirasinya dari mana saja.
Bagaimana memulai menulis buku solo?
1. Terbitkan buku solo dengan konten yang sering kamu tulis.