Mohon tunggu...
Dwi Aryanti
Dwi Aryanti Mohon Tunggu... -

Introvert, hard working and stubborn. Passionate in writing (dwiaryanti.com)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sinopsis Delapan Episode Menuju Unlimited Dream

25 Mei 2016   20:00 Diperbarui: 26 Mei 2016   10:15 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Gambar: prodesign.com dengan modifikasi

Selamat Menyaksikan

EPISODE 1:

Kutatap kosong kota ini

Kota yang memisahkanku dengan suami dan anak tercinta

Kota asing

Aku mau pulang!!!

Itulah yang saya rasa ketika harus penempatan di kota ini. Tiga bulan hidup tanpa tujuan. Setiap bangun tidur selalu bingung apa yang harus dilakukan. Kenapa saya disini?

Usianya 13 bulan ketika saya meninggalkannya. Ibu macam apa saya ini? Tangis saya setiap hari di pojokan musholla sembari pumping/memerah Air Susu Ibu (ASI) yang tersisa untuk diberikan ke buah hati ketika pulang nanti sebulan sekali.

Fatih harus bersama saya, batin saya memaksa. Dengan uang pinjaman, saya menyewa rumah yang dekat dengan tempat penitipan anak untuk setahun. Sendiri.

Pagi buta itu, tiba-tiba ada laki-laki menyusup ke kamar. Saya berteriak!! Dengan secepat kilat laki-laki itu menyambar tas yang berisi laptop, dompet dan tas yang berisi peralatan pumping. Di pagi buta itu saya mengejar laki-laki yang tidak saya kenal itu, tapi tiada bantuan. Gelap.. Saya tak tau kenapa saya disini

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun