Bagi kamu yang punya minat mendalami bidang HR atau yang sekarang disebut Human Capital (HC) maka artikel ini pas untuk kamu baca.
Bagi Anda yang sedang menjalani peran tanggung jawab sebagai HR/HC Officer, maka tulisan ini akan membantu Anda mempertajam kembali pemahaman tentang hal yang satu ini.
MAN POWER PLANNING atau sering disebut sebagai MPP.
Adalah salah satu aktivitas dan tools yang tidak bisa dilepaskan dari pekerjaan sebagai seorang Human Capital di perusahaan.
Apa sebenarnya Man Power Planning? Apa fungsinya dan bagaimana membuatnya? Yuk kita bahas di artikel ini.
MAN POWER PLANNING
Banyak ahli dan praktisi yang mendefinisikan MPP. Salah satu definisi yang mudah untuk dipahami adalah dari John B. Miner dan Mary G. Miner dalam bukunya Personnel and Industrial Relations: A Managerial Approach.
Miner & Miner mendefinisikan MPP sebagai sebuah proses usaha untuk merencanakan dan menjamin ketepatan jumlah kebutuhan karyawan serta posisi dan spesifikasi kemampuan yang dibutuhkan agar bisa tersedia pada waktu dan tempat yang tepat dalam rangka membantu organisasi/perusahaan mencapai tujuan bisnisnya.
Atau secara sederhana, MPP adalah sebuah strategi yang dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja disesuaikan dengan jenis peran dan pekerjaan yang dibutuhkan dalam satu jangka waktu tertentu. Biasanya perusahaan merancang MPP dalam rentang 1 tahun, namun ada pula yang melakukan penyusunan MPP dalam waktu 6 bulan 1 kali tergantung kebutuhan organisasinya.
FUNGSI & TUJUAN MAN POWER PLANNING
Setelah memahami definisinya, lalu menurut kamu apa fungsi dan tujuan dari MPP? Sebelum lanjut baca ke bawah yuk coba identifikasi terlebih dahulu berdasarkan pemahaman yang telah didapat dari bagian sebelumnya.
Secara umum, adanya MPP akan membantu proses kelengkapan strukturisasi perusahaan, panduan rekrutmen, pelatihan dan pengembangan, kompensasi, serta masa kerja karyawan. Hadirnya MPP bertujuan untuk.
1. Menentukan kuantitas dan kualitas karyawan dalam sebuah jabatan/peran
2. Menjamin tersedianya tenaga kerja saat ini ataupun di masa yang akan datang sesuai rencana perusahaanÂ
3. Menghindari terjadinya kelebihan tenaga kerja atau kekurangan tenaga kerja untuk memastikan proses manajemen dan bisnis berjalan efisien
Sebagai pedoman untuk merumuskan proses rekrutmen, pengembangan, rotasi, promosi, mutasi, dan pemberhentian karyawan
4. Sebagai acuan untuk melakukan evaluasi kerja karyawan
BAGAIMANA BENTUK MAN POWER PLANNING?
Â
Setiap perusahaan biasanya memiliki format MPPnya tersendiri, bergantung pada pertimbangan kemudahan membaca dan efisiensi analisa manajemen di setiap perusahaan.
Namun biasanya, secara umum MPP berbentuk tabel metrics yang akan menampilkan seluruh jabatan/posisi yang ada dan yang akan dikembangkan perusahaan, kemudian diiringi dengan keterangan tanda kualifikasi jabatan, tenggat waktu yang dibutuhkan untuk rekrutmen dan pengembangan, serta beberapa keterangan lain yang berkaitan dengan standard kompetensi untuk sebuah posisi jabatan.
Itu adalah salah satu bentuk contoh sederhana dari MPP.Â
------
Agar kamu lebih paham, ikuti berbagai program internship untuk mendapatkan pengalaman aplikatif dan komprehensif di dunia HR.
Bagi Anda para praktisi atau baru terjun di dunia HR/HC, salah satu upaya latihan yang bisa dilakukan adalah dengan mengikuti berbagai seminar praktis dari konsultan terpercaya untuk mendapatkan bimbingan teknis secara utuh agar MPP di perusahaan Anda kredibel dan berjangka panjang.
Semoga bermanfaat
Ilham, A
-----
Source literasi tambahan:
Miner & Miner. (1969). Personnel and Industrial Relations: A Managerial Approach
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H