engkau tak kan pernah aku lupakan dalam hidup ku,
bagaimana aku bisa melupakannya
sementara perhatian mu telah mengisi ruang hidup ku,
saya sudah tak mampu menggambarkan diri mu,
begitu pentingnya dirimu dalam perjalanan hidup ku,
sekiranya mendung menggambarkan awan
yang gelap disitulah engkau manjadi penerangan.
mohon maaf dan ungkapan doa yang selalu yang teriringi dalam sanubari ku.
selamat haru guru nasional.Â
by, MUHIMIN
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!