Mohon tunggu...
Halyza Nada Kirana
Halyza Nada Kirana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

hi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Sosial Media Terhadap Kepribadian Manusia

27 Oktober 2024   23:33 Diperbarui: 27 Oktober 2024   23:41 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Di era digital saat ini, media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Platform seperti Facebook, Instagram, Twitter, dan TikTok bukan hanya sebagai alat komunikasi, tetapi juga berfungsi sebagai ruang interaksi sosial yang memengaruhi kepribadian penggunanya. KIta semua pasti tahu bahwa saat ini kita dapat memposting atau meng-upload hal yang kita lakukan dan hal yang terjadi di sekitar kita di platform media sosial.

Tak hanya sebagai media untuk sharing informasi dan kabar, kita juga dapat menunjukkan peristiwa yang terjadi di sekitar kita kepada orang lain melalui sosial media. Mudahnya mengakses sosial media dan mengunggah sesuatu pada sosial media menimbulkan berbagai dampak terhadap diri seseorang. Berikut adalah beberapa pengaruh sosial media terhadap kepribadian manusia.

1. Pembentukan Identitas Diri

Salah satu dampak paling jelas dari sosial media adalah kemampuan sosial media dalam membentuk identitas diri individu. Pengguna memiliki kebebasan untuk mengekspresikan diri melalui foto, status, dan konten lainnya. Identitas yang dibangun di platform ini sering kali berbeda dari identitas di kehidupan nyata. Hal ini dapat meningkatkan rasa percaya diri dan memberikan ruang bagi individu untuk menjelajahi berbagai aspek dari diri mereka. Namun, ada juga risiko di balik ini, tekanan untuk selalu tampil sempurna dapat menyebabkan perasaan cemas dan tidak puas dengan diri sendiri.

Proses ini sering disebut sebagai "kurasi identitas" di mana pengguna memilih dengan cermat apa yang ingin ditampilkan kepada publik. Akibatnya, individu mungkin mengalami disonansi antara identitas online dan offline mereka, yang bisa berujung pada masalah psikologis seperti narcissistic personality disorder (NPD).

Tetapi membangun identitas diri pada sosial media juga memiliki manfaat seperti memudahkan orang lain dalam menilai karakter kita sebelum melakukan kerja sama, menunjukkan kualitas individu, memberikan gambaran mengenai karakteristik seseorang.

2. Interaksi Sosial dan Keterhubungan

Sosial media memungkinkan individu untuk terhubung dengan orang lain, termasuk teman lama, keluarga, dan bahkan orang baru yang memiliki minat yang sama. Ini dapat mengurangi perasaan kesepian dan meningkatkan rasa keterhubungan. Komunitas online memberikan dukungan bagi orang-orang yang mungkin merasa terasing di dunia nyata. Misalnya, kelompok dukungan untuk kesehatan mental atau hobi tertentu dapat memberikan ruang aman bagi individu untuk berbagi pengalaman dan mendapatkan dukungan.

Namun, interaksi di media sosial sering kali bersifat superfisial. Komunikasi yang terjadi melalui layar bisa kurang dalam dibandingkan interaksi tatap muka. Ini dapat memengaruhi kemampuan individu untuk menjalin hubungan yang dalam dan bermakna, serta memperkecil kemampuan mereka untuk berinteraksi secara emosional di dunia nyata.

3. Dampak Emosional

Sosial media dapat memiliki dampak emosional yang signifikan. Konten yang diunggah, baik itu positif maupun negatif, dapat memengaruhi suasana hati pengguna. Misalnya, melihat postingan tentang keberhasilan orang lain dapat menimbulkan perasaan iri atau tidak puas. Di sisi lain, konten yang menyebarkan kebencian atau berita palsu dapat menyebabkan kecemasan dan ketidakstabilan emosional.

Cyberbullying adalah salah satu contoh dampak negatif dari interaksi di sosial media. Individu yang mengalami bullying online sering kali mengalami dampak psikologis yang serius, seperti depresi dan kecemasan. Ini menunjukkan pentingnya kesadaran tentang perilaku online dan dampaknya terhadap kesehatan mental.

4. Perubahan Nilai dan Norma Sosial

Sosial media juga berfungsi sebagai cermin dari nilai-nilai masyarakat. Tren yang berkembang di platform ini dapat memengaruhi pandangan individu tentang berbagai isu, mulai dari kecantikan hingga isu sosial dan politik. Misalnya, kampanye untuk keberagaman dan inklusi sering kali mendapatkan perhatian besar di sosial media, yang dapat mengubah cara pandang masyarakat tentang pentingnya menerima perbedaan.

Namun, tren negatif juga dapat menyebar dengan cepat. Normativitas tentang kecantikan dan gaya hidup yang dipromosikan di media sosial sering kali tidak realistis dan bisa berbahaya. Pengguna mungkin merasa tertekan untuk memenuhi standar yang tidak mungkin dicapai, yang dapat mengarah pada masalah kesehatan mental dan perilaku merugikan.

5. Kecanduan dan Perilaku Adiktif

Penggunaan sosial media yang berlebihan bisa menimbulkan kecanduan, yang berdampak pada perilaku sehari-hari. Kecanduan ini dapat menyebabkan pengurangan konsentrasi, gangguan tidur, dan bahkan masalah dalam hubungan interpersonal. Individu yang terlalu terfokus pada dunia maya mungkin mengabaikan aktivitas penting lainnya, seperti belajar, bekerja, atau berinteraksi dengan orang di sekitarnya.

Kecanduan sosial media dapat menyebabkan individu kehilangan pandangan tentang waktu dan mengabaikan tanggung jawab, yang berpotensi merusak kehidupan pribadi dan profesional mereka. Dalam jangka panjang, ini dapat mengubah cara seseorang berinteraksi dengan dunia di sekitarnya dan memengaruhi perkembangan kepribadian mereka.

6. Pengembangan Keterampilan Sosial

Di sisi positif, sosial media juga dapat membantu individu mengembangkan keterampilan sosial. Interaksi di platform ini memaksa pengguna untuk belajar berkomunikasi dengan berbagai gaya dan memahami perspektif orang lain. Ini bisa memperkaya pengalaman sosial dan meningkatkan kemampuan empati seseorang. Diskusi dan debat yang terjadi di dunia maya bisa memicu pemikiran kritis dan toleransi terhadap perbedaan pendapat.

Sosial media juga dapat menjadi sarana untuk membangun jaringan profesional, yang berkontribusi pada perkembangan karier. Banyak orang menemukan peluang kerja dan kolaborasi melalui platform ini, yang dapat memperluas wawasan dan pengalaman mereka.

Kesimpulan

Pengaruh sosial media terhadap kepribadian manusia sangatlah kompleks. Meskipun ada banyak manfaat, seperti peningkatan keterhubungan dan dukungan sosial, risiko yang ada juga tidak dapat diabaikan. Tekanan sosial, dampak negatif terhadap kesehatan mental, dan kecanduan adalah beberapa isu yang perlu diperhatikan.

Berikut cara untuk menjaga diri dari resiko penggunaan sosial media yang dapat memberikan pengaruh buruk pada kepribadian manusia :
https://youtu.be/o5jB2kZ7_9I?feature=shared

Penting bagi individu untuk menggunakan sosial media dengan bijak, menyadari dampak yang mungkin ditimbulkan, dan mengutamakan keseimbangan antara dunia maya dan kehidupan nyata. Dengan pendekatan yang hati-hati, kita dapat memanfaatkan potensi positif sosial media sambil meminimalkan efek negatifnya terhadap kepribadian dan kehidupan kita secara keseluruhan. Kesadaran akan pengaruh ini adalah langkah pertama untuk menjalani pengalaman sosial media yang lebih sehat dan bermakna.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun