Ketika fintech turut berkembang, akan ada lebih banyak kesempatan bagi individu dan bisnis untuk terlibat dalam aktivitas keuangan di seluruh kawasan.
Penting pula untuk meningkatkan kolaborasi antara sektor publik dan swasta dalam memperkuat konektivitas keuangan ASEAN. Kerjasama yang erat antara pemerintah, regulator, dan lembaga keuangan swasta akan memfasilitasi implementasi kebijakan yang efektif dalam pembiayaan proyek-proyek infrastruktur keuangan.Â
Dalam hal ini, ASEAN dapat melibatkan lembaga keuangan multilateral seperti Asian Development Bank (ADB) dan Bank Dunia untuk mendapatkan dukungan teknis dan finansial.
Dewi mewujudkan ekonomi ASEAN yang lebih integratif, memperkuat konektivitas keuangan adalah langkah kunci. Setelahnya, ASEAN pasti dapat mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih berkelanjutan dan merata di seluruh kawasan.
Jika kita menilik kebelakang sejenak, transformasi keuangan pasti terjadi seiring berkembangnya zaman dan kemajuan teknologi. Jika diingat-ingat, rasanya kita sudah mengalami 5 era transformasi keuangan yang terjadi dari zaman ke zaman.Â
Dimulai dari era tradisional, era perbankan modern, era elektronik, era internet dan e-commerce hingga sekarang era fintech dan inovasi digital. Berikut pemaparan singkatnya.
Era Tradisional
Pada masa ini, sistem keuangan terbatas dan didasarkan pada pertukaran fisik uang tunai. Transaksi dilakukan melalui perdagangan barter atau pertukaran langsung. Uang logam mulai digunakan sebagai alat pembayaran yang lebih praktis. Di sini, peran lembaga keuangan masih terbatas.
Era Perbankan Modern
Di periode ini, lembaga keuangan seperti bank mulai muncul. Bank menyediakan tempat aman untuk menyimpan uang dan memberikan pinjaman kepada individu dan bisnis. Penggunaan cek sebagai instrumen pembayaran menjadi umum. Selama era ini, transaksi keuangan masih bergantung pada pertemuan fisik antara individu dan bank.
Era Elektronik