Mohon tunggu...
Halo Diarahma
Halo Diarahma Mohon Tunggu... Administrasi - avid reader

A Journey of a thousand miles begins with a single step, with write

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Konektivitas Sistem Pembayaran ASEAN, Bukan Sekadar Transformasi Integratif, Ini Revolusi Ekonomi!

20 Juni 2023   23:47 Diperbarui: 20 Juni 2023   23:53 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

ASEAN (Association of Southeast Asian Nations) dikenal sebagai sebuah organisasi regional yang terdiri dari 10 negara anggota di Asia Tenggara. 

Tujuan utama ASEAN adalah mencapai integrasi ekonomi yang lebih kuat di antara negara-negara anggotanya. Salah satu faktor kunci untuk mencapai tujuan ini adalah memperkuat konektivitas keuangan di seluruh kawasan.

Memang, tugas ini, memperkuat konektivitas keuangan dalam rangka mencapai ekonomi ASEAN yang lebih integrative bukan hal mudah. Perlu upaya, daya dan peningkatan beragam kerjasama. 

Terutama kerjasama antara bank sentral dan lembaga keuangan di negara-negara ASEAN harus menjadi prioritas. Dalam hal ini, harmonisasi regulasi perbankan dan keuangan akan menjadi langkah awal yang penting.

Langkah-langkah ini mencakup standar akuntansi yang seragam, regulasi perbankan yang terkoordinasi, serta peningkatan kerjasama dalam pertukaran informasi keuangan antara negara-negara anggota ASEAN. 

Dengan demikian, akan ada lebih banyak kepercayaan di antara lembaga keuangan di seluruh kawasan, yang pada gilirannya akan memperkuat konektivitas keuangan ASEAN.

Selain itu, penting juga untuk memperkuat infrastruktur keuangan di seluruh kawasan ASEAN. Infrastruktur yang baik akan mempermudah pergerakan modal, perdagangan, dan investasi di antara negara-negara anggota.

Investasi dalam infrastruktur keuangan termasuk pengembangan sistem pembayaran yang efisien, penyediaan layanan keuangan digital yang luas, dan peningkatan akses ke perbankan bagi masyarakat di daerah terpencil.

Dengan adanya infrastruktur keuangan yang kuat, akan ada aliran dana yang lebih lancar di seluruh kawasan ASEAN, mendukung pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat dan lebih seimbang.

Selanjutnya, inovasi teknologi keuangan (fintech) juga memainkan peran penting dalam memperkuat konektivitas keuangan di ASEAN. Fintech telah membawa perubahan yang signifikan dalam layanan keuangan, termasuk pembayaran digital, pinjaman peer-to-peer, dan investasi online.

Negara-negara ASEAN perlu mendorong perkembangan fintech dengan mengadopsi kerangka regulasi yang sesuai, memberikan insentif bagi inovasi, dan meningkatkan literasi keuangan di kalangan masyarakat. 

Ketika fintech turut berkembang, akan ada lebih banyak kesempatan bagi individu dan bisnis untuk terlibat dalam aktivitas keuangan di seluruh kawasan.

Penting pula untuk meningkatkan kolaborasi antara sektor publik dan swasta dalam memperkuat konektivitas keuangan ASEAN. Kerjasama yang erat antara pemerintah, regulator, dan lembaga keuangan swasta akan memfasilitasi implementasi kebijakan yang efektif dalam pembiayaan proyek-proyek infrastruktur keuangan. 

Dalam hal ini, ASEAN dapat melibatkan lembaga keuangan multilateral seperti Asian Development Bank (ADB) dan Bank Dunia untuk mendapatkan dukungan teknis dan finansial.

Dewi mewujudkan ekonomi ASEAN yang lebih integratif, memperkuat konektivitas keuangan adalah langkah kunci. Setelahnya, ASEAN pasti dapat mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih berkelanjutan dan merata di seluruh kawasan.

Jika kita menilik kebelakang sejenak, transformasi keuangan pasti terjadi seiring berkembangnya zaman dan kemajuan teknologi. Jika diingat-ingat, rasanya kita sudah mengalami 5 era transformasi keuangan yang terjadi dari zaman ke zaman. 

Dimulai dari era tradisional, era perbankan modern, era elektronik, era internet dan e-commerce hingga sekarang era fintech dan inovasi digital. Berikut pemaparan singkatnya.

Era Tradisional

Pada masa ini, sistem keuangan terbatas dan didasarkan pada pertukaran fisik uang tunai. Transaksi dilakukan melalui perdagangan barter atau pertukaran langsung. Uang logam mulai digunakan sebagai alat pembayaran yang lebih praktis. Di sini, peran lembaga keuangan masih terbatas.

Era Perbankan Modern

Di periode ini, lembaga keuangan seperti bank mulai muncul. Bank menyediakan tempat aman untuk menyimpan uang dan memberikan pinjaman kepada individu dan bisnis. Penggunaan cek sebagai instrumen pembayaran menjadi umum. Selama era ini, transaksi keuangan masih bergantung pada pertemuan fisik antara individu dan bank.

Era Elektronik

Saat perkembangan teknologi komputer dan telekomunikasi meluas, transformasi keuangan pun turut berkembang selama era ini. ATM (Automatic Teller Machine) mulai diperkenalkan, yang memungkinkan orang untuk mengakses dana mereka dan melakukan transaksi di luar jam operasional bank. Kartu kredit juga menjadi populer, memfasilitasi pembayaran elektronik di toko dan melalui telepon.

Era Internet dan E-Commerce

Kemunculan internet membawa transformasi signifikan dalam industri keuangan. Transaksi online menjadi mungkin, memungkinkan pembelian dan pembayaran melalui platform e-commerce. 

Perbankan online memungkinkan nasabah untuk mengakses rekening mereka, mentransfer dana, dan melakukan transaksi keuangan lainnya melalui internet. E-wallets dan dompet digital juga mulai berkembang.

Era Fintech dan Inovasi Digital

Perkembangan teknologi finansial (fintech) telah mengubah lanskap keuangan. Startup fintech menyediakan layanan keuangan inovatif, seperti pinjaman berbasis platform, pembiayaan peer-to-peer, investasi online, dan pengelolaan keuangan pribadi melalui aplikasi. Teknologi seperti kecerdasan buatan, analitik data, blockchain, dan cryptocurrency juga memainkan peran penting dalam era ini.

Transformasi keuangan terus berlanjut hingga hari ini. Pembayaran mobile, konektivitas pembayaran yang lebih luas, digitalisasi mata uang, dan integrasi fintech dengan sektor lain seperti perdagangan dan asuransi. Semua ini turut berkontribusi pada peningkatan efisiensi, aksesibilitas, kecepatan, dan inovasi dalam industri keuangan.

Namun, perlu dicatat bahwa dengan kemajuan teknologi juga datang tantangan baru, seperti keamanan cyber, privasi data, dan ketimpangan akses teknologi. 

Pengaturan dan perlindungan yang tepat diperlukan untuk memastikan bahwa transformasi keuangan ini memberikan manfaat yang sebesar-besarnya kepada masyarakat secara luas.

Konektivitas pembayaran yang lebih luas bukan hanya transformasi, tetapi juga mewakili revolusi dalam industri keuangan. Revolusi ini didorong oleh kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, yang telah mengubah cara kita berinteraksi dengan uang dan melakukan transaksi keuangan. 

Revolusi keuangan pasti memiliki dampak yang luas pada perekonomian secara keseluruhan. Ini karena revolusi keuangan  dianggap sebagai bagian dari revolusi ekonomi. 

Revolusi ekonomi adalah perubahan signifikan yang terjadi dalam sistem ekonomi suatu negara atau global secara menyeluruh. Ini melibatkan transformasi besar dalam cara ekonomi beroperasi.

Sebelumnya, pembayaran sering kali dilakukan secara tunai atau menggunakan cek. Transaksi ini memerlukan pertukaran fisik uang atau instrumen pembayaran lainnya. 

Namun, dengan kemajuan teknologi, kita sekarang dapat melakukan transaksi secara elektronik dengan cepat dan mudah.

Konektivitas sistem pembayaran yang kuat dan efisien merupakan salah satu faktor penting untuk memperkuat konektivitas keuangan. Yang pada akhirnya berpengaruh besar dalam memperkuat integrasi ekonomi ASEAN (Association of Southeast Asian Nations). 

Adanya kerangka kerja yang konsisten dan terkoordinasi akan memudahkan transaksi lintas batas dan mempercepat integrasi sistem pembayaran di antara negara-negara anggota. 

Hal ini mencakup standarisasi protokol pembayaran, persyaratan KYC (Know Your Customer), dan perlindungan data konsumen.

Dengan adanya regulasi yang seragam, akan lebih mudah bagi penyedia pembayaran untuk beroperasi di berbagai negara anggota ASEAN dan meningkatkan kenyamanan bagi pengguna layanan pembayaran.

Kedua, kolaborasi antarlembaga dan penyedia pembayaran di ASEAN perlu ditingkatkan. Ini termasuk kerja sama antara bank sentral, lembaga keuangan, dan perusahaan teknologi finansial (fintech).

Apa yang dilakukan Bank Indonesia baru-baru ini yakni menjalin kerja sama dengan Bank Negara Malaysia (BNM), Bangko Sentral ng Pilipinas (BSP), Monetary Authority of Singapore (MAS), dan Bank of Thailand (BOT) menjadi langkah  konkrit wujud komitmen untuk memperkuat konektivitas sistem pembayaran lintas batas. 

Kerja sama Indonesia dan Thailand dalam pembayaran menggunakan QR code dimana saat ini, turis dari Thailand dapat memanfaatkan QRIS untuk melakukan pembayaran di merchant Indonesia. Sebaliknya, turis Indonesia dapat menggunakan QR code untuk berbelanja di Thailand, sehingga mengurangi kebutuhan menukar uang saat bepergian

Kolaborasi ini dapat mempercepat inovasi dalam sistem pembayaran dan menciptakan solusi yang lebih efisien dan aman. Kerja sama ini juga dapat membantu mengatasi tantangan lintas batas seperti pertukaran mata uang, biaya transaksi, dan keamanan.

Selanjutnya, peningkatan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi (TIK) juga sangat penting. Investasi dalam infrastruktur TIK yang canggih dan aman akan mempercepat transaksi pembayaran di ASEAN. 

Ini termasuk pengembangan jaringan internet yang cepat dan andal, penggunaan teknologi cloud, keamanan data, dan aplikasi mobile banking yang inovatif. 

Dengan infrastruktur TIK yang kuat, pengguna akan memiliki akses yang lebih mudah dan cepat ke layanan pembayaran, baik itu transfer uang, pembayaran digital, atau e-wallet.

Terakhir, pendidikan dan literasi keuangan juga perlu ditingkatkan di ASEAN. Penting bagi masyarakat untuk memahami manfaat dan keamanan menggunakan sistem pembayaran digital.

Dengan meningkatkan literasi keuangan, masyarakat akan lebih percaya diri dan siap untuk menggunakan solusi pembayaran digital.

Pemerintah dan lembaga terkait dapat meluncurkan program edukasi dan kampanye kesadaran untuk meningkatkan pemahaman tentang keamanan transaksi digital dan mengajarkan penggunaan yang bijak.

Kesimpulan

Memperkuat konektivitas sistem pembayaran di ASEAN merupakan langkah penting dalam memperkuat konektivitas keuangan dan memperkuat integrasi ekonomi lintas batas. 

Dengan harmonisasi regulasi, kolaborasi antarlembaga, pengembangan infrastruktur TIK, peningkatan literasi keuangan, dan keamanan yang kuat. 

ASEAN dapat menciptakan sistem pembayaran yang efisien, aman, dan terpercaya. Ini akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan memberikan manfaat bagi masyarakat di seluruh wilayah ASEAN. Mendorong ASEAN menjadi pusat pertumbuhan ekonomi dunia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun