Mohon tunggu...
Halo Diarahma
Halo Diarahma Mohon Tunggu... Administrasi - avid reader

A Journey of a thousand miles begins with a single step, with write

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Makanan Pemicu Kanker Yang Perlu Kamu Batasi Konsumsinya

12 Februari 2023   22:35 Diperbarui: 12 Februari 2023   22:38 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Pemicu utama kanker adalah faktor genetik dan lingkungan. Faktor genetik berarti bahwa seseorang mungkin memiliki gen yang berisiko tinggi untuk kanker karena keturunan.

Sementara faktor lingkungan meliputi pola hidup dan keadaan lingkungan yang diketahui berpotensi menyebabkan kanker. Mulai dari merokok, terkena paparan sinar matahari yang berlebihan dalam waktu lama, terpapar polusi udara terlalu sering, pencemaran lingkungan termasuk logam berat dan bahan kimia industri hingga pola makan yang tidak sehat.

Pola makan yang tidak sehat umumnya dipicu karena kebayakan konsumsi makanan yang tak sehat.

Beberapa jenis makanan tak sehat yang diketahui dapat meningkatkan risiko kanker meliputi:

1. Daging Olahan

Makan daging olahan seperti daging asap, daging panggang, dan daging yang digoreng dapat meningkatkan risiko kanker usus besar dan kanker prostat. Daging olahan dikenal mengandung senyawa yang disebut hidrokarbon aromatik polisiklik (HAPs) dan nitrosamin yang dapat merusak sel-sel dalam tubuh dan merangsang pertumbuhan sel-sel kanker.

Beberapa jenis daging olahan, seperti bacon, ham, dan sosis, juga mengandung tinggi natrium dan lemak jenuh yang dapat meningkatkan risiko kanker. Makan daging olahan dalam jumlah yang berlebihan juga dapat meningkatkan risiko obesitas dan penyakit jantung, yang keduanya dapat meningkatkan risiko kanker.

2. Makanan Berlemak Tinggi

Lemak yang terkandung dalam makanan yang tinggi lemak dapat meningkatkan kadar hormon estrogen dalam tubuh. Sehingga meningkatkan risiko atas kanker payudara. Makanan yang tinggi lemak juga dapat meningkatkan risiko obesitas yang juga dapat meningkatkan risiko kanker jika dikonsumsi dalam waktu lama dan berkepanjangan.

Memang rasanya lezat dan menggugah selera, tapi konsumsinya harus dibatasi. Adapun contoh makanan tersebut seperti ayam goreng tepung, martabak manis, pizza, bakso, sosis, bacon bakar dan lainnya.

3. Makanan dengan Kandungan Gula Tinggi

Mengkonsumsi makanan yang kaya akan gula dapat meningkatkan risiko obesitas dan diabetes. Keduanya berpotensi meningkatkan risiko kanker tertentu seperti risiko kanker payudara dan usus besar. Meskipun rasanya nikmat, konsumsi kue seperti donat dengan topping whipped cream, ceres atau cokelat yang berlebihan tentu dapat berdampak buruk bagi kesehatan. Namun, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui hubungan antara gula dan kanker. Sebaiknya mengonsumsi gula dalam jumlah yang moderat atau mengikuti takaran sehat yang dianjurkan.

4. Makanan Berpengawet

Beberapa jenis pengawet yang digunakan dalam makanan dapat meningkatkan risiko kanker pada beberapa studi. Namun, perlu diingat bahwa risiko ini seringkali sangat kecil dan banyak faktor lain yang mempengaruhi risiko seseorang terkena kanker. Beberapa jenis pengawet yang dikenal sebagai potensial risiko kanker adalah natrium nitrit dan nitrat yang digunakan dalam daging olahan seperti bacon dan hot dog. Begitupun dengan mie instan.

Namun banyak makanan yang mengandung pengawet di pasar bebas dianggap aman untuk dikonsumsi dalam jumlah yang wajar. Sebaiknya mengonsumsi makanan yang segar dan bergizi, serta menghindari makanan yang mengandung bahan kimia yang tidak diketahui.

5. Makanan Tinggi Garam

Meski enak makanan tinggi garam bisa berdampak buruk untuk kesehatan tubuh. aram dapat meningkatkan produksi hidrogen peroksida dalam tubuh, yang dapat merusak sel-sel dan menyebabkan perubahan genetik. Meski masih butuh penelitian lebih lanjut soal bahaya tersebut.

Makanan tinggi garam juga nantinya akan memberikan asupan natrium yang berlebihan ke tubuh dan berpotensi memicu munculnya sejumlah kondisi medis. Mulai dari retensi air, meningkatnya tekanan darah termasuk meningkatkan risiko terkena kanker perut. Contoh makanan tinggi garam seperti keripik kentang di restoran cepat saja, sosis bakar hingga kaldu instan.

6. Makanan Instan dan Cepat Saji

Makanan instan atau cepat saji sering kali tinggi kalori, lemak, garam, dan gula serta rendah serat, vitamin, dan mineral. Ini dapat menyebabkan obesitas dan kondisi medis lainnya yang dapat meningkatkan risiko kanker. Beberapa bahan yang digunakan dalam pembuatan makanan instan atau cepat saji juga dapat mengandung bahan kimia yang dapat merusak sel-sel dan menyebabkan perubahan genetik.

Namun perlu diingat bahwa bukti yang ada saat ini tidak cukup kuat untuk menyatakan bahwa makanan instan atau cepat saji pasti menyebabkan kanker. Ada baiknya untuk mengonsumsi dengan moderat dan mencari alternatif yang sehat.

Jadi, untuk mengurangi risiko terkena kanker, penting untuk menjauhi atau membatasi konsumsi makanan-makanan tersebut di atas. Sebaiknya konsumsi makanan bergizi seimbang dan terapkan gaya hidup sehat.

Sempatkan berolahraga walaupun sebentar dan lakukan pemeriksaan kesehatan ke dokter secara berkala.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun