Mengkonsumsi makanan yang kaya akan gula dapat meningkatkan risiko obesitas dan diabetes. Keduanya berpotensi meningkatkan risiko kanker tertentu seperti risiko kanker payudara dan usus besar. Meskipun rasanya nikmat, konsumsi kue seperti donat dengan topping whipped cream, ceres atau cokelat yang berlebihan tentu dapat berdampak buruk bagi kesehatan. Namun, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui hubungan antara gula dan kanker. Sebaiknya mengonsumsi gula dalam jumlah yang moderat atau mengikuti takaran sehat yang dianjurkan.
4. Makanan Berpengawet
Beberapa jenis pengawet yang digunakan dalam makanan dapat meningkatkan risiko kanker pada beberapa studi. Namun, perlu diingat bahwa risiko ini seringkali sangat kecil dan banyak faktor lain yang mempengaruhi risiko seseorang terkena kanker. Beberapa jenis pengawet yang dikenal sebagai potensial risiko kanker adalah natrium nitrit dan nitrat yang digunakan dalam daging olahan seperti bacon dan hot dog. Begitupun dengan mie instan.
Namun banyak makanan yang mengandung pengawet di pasar bebas dianggap aman untuk dikonsumsi dalam jumlah yang wajar. Sebaiknya mengonsumsi makanan yang segar dan bergizi, serta menghindari makanan yang mengandung bahan kimia yang tidak diketahui.
5. Makanan Tinggi Garam
Meski enak makanan tinggi garam bisa berdampak buruk untuk kesehatan tubuh. aram dapat meningkatkan produksi hidrogen peroksida dalam tubuh, yang dapat merusak sel-sel dan menyebabkan perubahan genetik. Meski masih butuh penelitian lebih lanjut soal bahaya tersebut.
Makanan tinggi garam juga nantinya akan memberikan asupan natrium yang berlebihan ke tubuh dan berpotensi memicu munculnya sejumlah kondisi medis. Mulai dari retensi air, meningkatnya tekanan darah termasuk meningkatkan risiko terkena kanker perut. Contoh makanan tinggi garam seperti keripik kentang di restoran cepat saja, sosis bakar hingga kaldu instan.
6. Makanan Instan dan Cepat Saji
Makanan instan atau cepat saji sering kali tinggi kalori, lemak, garam, dan gula serta rendah serat, vitamin, dan mineral. Ini dapat menyebabkan obesitas dan kondisi medis lainnya yang dapat meningkatkan risiko kanker. Beberapa bahan yang digunakan dalam pembuatan makanan instan atau cepat saji juga dapat mengandung bahan kimia yang dapat merusak sel-sel dan menyebabkan perubahan genetik.
Namun perlu diingat bahwa bukti yang ada saat ini tidak cukup kuat untuk menyatakan bahwa makanan instan atau cepat saji pasti menyebabkan kanker. Ada baiknya untuk mengonsumsi dengan moderat dan mencari alternatif yang sehat.
Jadi, untuk mengurangi risiko terkena kanker, penting untuk menjauhi atau membatasi konsumsi makanan-makanan tersebut di atas. Sebaiknya konsumsi makanan bergizi seimbang dan terapkan gaya hidup sehat.