...
("Dapatkah menjadi Ibu untuk Aronia Berry", Ryeol, hlm. 128)
Pun dalam bunyi-bunyi yang dituangkan Ko Hyeong tampak begitu merdu, murni, dan tenang sehingga turut membuat pembaca menikmati betul-betul kandungan puisinya. Ko Hyeong tak sedikit menciptakan bunyi puisinya yang kerap disebut sebagai bunyi efoni ini berhasil meninggalkan bekas ataupun jejak kehangatan di benak pembaca. Meski demikian, bunyi kakafoni atau bunyi tak merdu pun dapat kita temukan pada bagian lain. Lebih dari itu, pembaca dibuat penuh pesona atas bayang-bayang imaji bebasnya yang akhirnya mengundang jalan untuk kita berkontemplasi.
Sewaktu bayi, aku selalu tidur bersama Ibu
Saat remaja, aku tidur bersama nenek yang tinggal menyendiri
Di kala bujang, aku tidur sendirian
Setelah menikah
aku selalu tidur bersama istri
Aku bukannya tidak pernah tidur dengan buku di tangan
Tapi tertidur adalah pinjaman sejenak dari sela-sela suatu waktu
...Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!