Kapal ini melintas cepat sekitar dua puluh lima menit hingga kapal ini memperlambat jalurnya saat sudah terlihat kapal-kapal kayu yang terparkir.
*Draag*
Saat kapal ini sudah menurunkan jangkarnya langsung saja aku berhimpitan dengan penumpang lain berjalan menuju daratan. Berbeda sekali dengan Amsterdam yang kutahu selama ini, serius, yang terlintas dalam pikiranku saat memandang area ini adalah... industrI---memang benar.
NDSM Wharf, tempat ini sejatinya adalah areal industrI galangan kapal. NDSM adalah singkatan dari  Nederlandsche Dok en Scheepsbouw Maatschappij sebuah area milik perusahaan pembuatan dan reparasi kapal yang telah beroperasi dari tahun 1946 hingga 1979.Â
Meski begitu area ini masih banyak dihuni oleh kapal-kapal tua atau kapal restoran yang berlabuh. Dari yang aku ketahui, parkir kapal di sini gratis. Tapi bukan kapal-kapal ini alasanku datang ke NDSM.
Semenjak area ini sudah tidak terpakai, banyak komunitas edgy Belanda yang nongkrong di daerah ini dan melakukan paint art di tembok bangunan atau container bekas.Â
Paint art-nya bukan ecek-ecek seperti coretan nama beken sekolah yang sering terlihat di gang-gang ibu kota Jakarta. Tapi paint art ini benar-benar seni yang mungkin setimpal harus kamu bayar bila kamu ingin memotonya---aslinya gratis!
Berikut beberapa paint art yang aku abadikan dalam kamera ponsel, sebuah karya seni yang patut diacungi jempol.
Selain sebagai tempat ajang berkreasi seni oleh komunitas Belanda, biasanya area ini dijadikan untuk perhelatan acara kesenian/kultur. Tapi sayang aku datang di waktu yang tidak tepat. Jadi tidak ada acara perkumpulan seni/ kultur disini---lagipula sekarang lagi musim dingin jadi wajar.