Mohon tunggu...
Hallora
Hallora Mohon Tunggu... Koki - lifestyle and experience writers

Menceritakan tentang gaya hidup dan berbagi pengalaman

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Wisata Keheningan di Amsterdam

23 Februari 2020   09:33 Diperbarui: 23 Februari 2020   10:11 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Paint Art Iconic di NDSM Wharf| Photo by Hallora

Hari ini cuaca sangat bersahabat, sepertinya waktu yang tepat untukku refreshing diluar. Ditambah hari ini adalah day off-ku bekerja.

Refreshing kali ini aku tidak berkeinginan ke suatu tempat yang ramai atau penuh dengan obrolan orang yang saling bertransaksi. 

Ingin sekali aku pergi ke suatu tempat dengan nuansa yang berbeda di salah satu kota tersibuk di dunia ini. Setelah lama aku mencari di dunia maya akhirnya aku menemukan tempat yang sesuai dengan kriteriaku, NDSM Wharf.

Pemberhentian tram di Central station, Photo by Hallora
Pemberhentian tram di Central station, Photo by Hallora

Untuk pergi ke tempat ini kamu diharuskan turun di Central Station Amsterdam---jika kamu menaiki transportasi umum--- lalu berjalan sekitar 5 menit dari central station mengarah ke tepi Amsterdam. 

Di tepian Amsterdam kamu akan menemukan beberapa kapal ferry kecil yang berlabuh. Salah satu di antara kapal tersebutlah yang akan mengantarku ke NDSM.

Asal kalian ketahui, kapal-kapal ferry kecil ini adalah salah satu moda transportasi yang disediakan pemerintahan Belanda untuk memudahkan orang-orang untuk berkegiatan dari satu daerah ke daerah lain yang dipisahkan oleh lautan yang tidak begitu luas. 

Untuk menaiki kapal ini mudah, kamu hanya harus menunggu kedatangan kapal ini lalu masuk. Kamu tidak perlu memungut biaya untuk menikmati jasa transportasi ini, alias gratis!

Mari kembali ke topik NDSM, saat aku sudah sampai di halte ferry yang menuju ke Areal NDSM mataku tertuju pada jam countdown yang sengaja diletakkan di atas. Jam tersebut memberitahu bahwa aku harus menunggu dua puluh menit untuk kapal yang selanjutnya akan datang. 

Di halte ini bukan aku saja yang menunggu tapi banyak penumpang lainnya yang tak sabar akan kedatangan kapal ferry ini, hmm kalau dilihat dari jumlah penumpang yang ingin naik sebanyak ini sepertinya kapal ferry tujuan NDSM hanya datang sekitar tiap 30 menit sekali.

Kapalnya datang, aku langsung naik dan menuju ke paling depan kapal. Saat kapal sudah berlayar kamu akan melihat pemandangan kota Amsterdam di belakangmu yang perlahan menjauh dan mengarah ke sebuah pulau lain yang terlihat lebih sepi namun masih dipenuhi bangunan modern. 

Kapal ini melintas cepat sekitar dua puluh lima menit hingga kapal ini memperlambat jalurnya saat sudah terlihat kapal-kapal kayu yang terparkir.

*Draag*

Saat kapal ini sudah menurunkan jangkarnya langsung saja aku berhimpitan dengan penumpang lain berjalan menuju daratan. Berbeda sekali dengan Amsterdam yang kutahu selama ini, serius, yang terlintas dalam pikiranku saat memandang area ini adalah... industrI---memang benar.

NDSM Wharf, tempat ini sejatinya adalah areal industrI galangan kapal. NDSM adalah singkatan dari  Nederlandsche Dok en Scheepsbouw Maatschappij sebuah area milik perusahaan pembuatan dan reparasi kapal yang telah beroperasi dari tahun 1946 hingga 1979. 

Meski begitu area ini masih banyak dihuni oleh kapal-kapal tua atau kapal restoran yang berlabuh. Dari yang aku ketahui, parkir kapal di sini gratis. Tapi bukan kapal-kapal ini alasanku datang ke NDSM.

Semenjak area ini sudah tidak terpakai, banyak komunitas edgy Belanda yang nongkrong di daerah ini dan melakukan paint art di tembok bangunan atau container bekas. 

Paint art-nya bukan ecek-ecek seperti coretan nama beken sekolah yang sering terlihat di gang-gang ibu kota Jakarta. Tapi paint art ini benar-benar seni yang mungkin setimpal harus kamu bayar bila kamu ingin memotonya---aslinya gratis!

Berikut beberapa paint art yang aku abadikan dalam kamera ponsel, sebuah karya seni yang patut diacungi jempol.

Paint Art di NDSM Wharf 1, Photo by Hallora
Paint Art di NDSM Wharf 1, Photo by Hallora

Paint Art di NDSM Wharf 2, Photo by Hallora
Paint Art di NDSM Wharf 2, Photo by Hallora

Selain sebagai tempat ajang berkreasi seni oleh komunitas Belanda, biasanya area ini dijadikan untuk perhelatan acara kesenian/kultur. Tapi sayang aku datang di waktu yang tidak tepat. Jadi tidak ada acara perkumpulan seni/ kultur disini---lagipula sekarang lagi musim dingin jadi wajar.

Suasana sekitar NDSM Wharf, Photo by Hallora
Suasana sekitar NDSM Wharf, Photo by Hallora

Setelah puas dengan paint art, aku berbalik arah dan menuju dermaga. Aku sebenarnya tidak begitu tertarik namun sengaja aku mengabadikan kapal-kapal tua yang berada di tepian.

Kapal kayu yang berlabuh, Photo by Hallora
Kapal kayu yang berlabuh, Photo by Hallora

Cukup puas diriku dengan refreshing kali ini. Tidak ada hiruk pikuk keramaian, hanya suara desiran ombak kecil kicauan burung  dan seni yang memanjakan mata. 

Bagi kalian yang berada di Amsterdam dan butuh tempat untuk menyendiri, sepertinya NDSM ini cocok untuk kalian kunjungi. 

Kapal kayu punya Anna, Photo by Hallora
Kapal kayu punya Anna, Photo by Hallora

Ps: tanpa sengaja saat berada di kapal aku melihat pemandangan indah sunset, sungguh hari refreshing yang sangat emosional.

Sunset di NDSM Wharf, Photo by Hallora
Sunset di NDSM Wharf, Photo by Hallora

Sunset di kapal ferry, Photo by Hallora
Sunset di kapal ferry, Photo by Hallora

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun