Adakah ia seperti mimpi yang kita damba?
Atau justru kenangan yang perlahan menghilang,
Tertelan waktu yang tak pernah bisa kita pinta?
Di batas langit, angin berhembus lembut,
Membawa aroma laut, hutan, dan gunung yang larut.
Di sana aku mendengar bisikan Tuhan,
Mengajarkan arti keindahan dalam kepergian.
Senja adalah perpisahan yang tak pernah luka,
Ia menari dengan elegan, tanpa air mata.
Mungkin ia ingin mengajarkan kita,
Bahwa segala yang indah pun harus rela tiada.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!