Di sana meditasi bukan hanya dilakukan oleh umat Buddha saja melainkan juga ada pastur bahkan seorang muslim juga ada yang melakukan meditasi di sana.
Latihannya mulai dari jam tiga pagi sampai jam sembilan malam.
Di sana merupakan sebuah pondok bagi umat Buddha yang muridnya bukan hanya dari pulau Jawa saja, melainkan juga dari luar Jawa seperti Sulawesi, Kalimantan, Sumatra dan lain lain. Murid di sana diajari bahwa tubuh ini sangatlah kotor. Maka mereka semua harus digundul baik laki laki maupun perempuan. Bahkan tidak hanya rambutnya saja yang digundul, melainkan alisnya juga dicukur.
Murid di sana hanya punya dua helai kain untuk berpakain, satu untuk dipakai dan yang satu untuk dicuci. Untuk laki laki kainnya berwarna kuning dan kain pakaian perempuan berwarna putih. Mereka tidak boleh memakai pakain seperti biasa yang kita pakai sehari hari.
Murid di sana jika sudah lulus bisa keluar ataupun tetap bisa melanjutkan di sana itu semua tergantung dari dirinya masing masing. Meskipun meraka keluar dari sana setidaknya mereka sudah punya ilmu ilmu agama yang bisa di ajarkan di masyarakat dengan cara menjadi guru ataupun penceramah.
Di sana disediakan makan setiap jam enam pagi dan sebelas siang. Setelah jam 12 siang tidak boleh makan lagi sampi besok jam 6 pagi, hanya diperbolehkan untuk minum air putih ataupun teh bukan yang lain lain.
Murid di sana juga tidak boleh berpacaran, jika melanggar maka akan di keluarkan dari sana, karena biksu saja tidak punya keluarga.
Seluruh kebutuhan murid di sana gratis tidak membayar sepeser uang pun. Dapat dari mana uang untuk mecukupi kebutuhan murid? Semuanya dapat dari sumbangan umat karena biksu tidak mempunyai gaji.
Jika ingin masuk agama Budhha maka syaratnya setidaknya menjalankan pancasila, tidak melakukan pembunuhan, tidak melakukan pencurian, tidak melakukan mabuk dan tidak mempercantik diri.
Pesan biksu " Jadilah orang baik, bawalah kendi yang dalamnya berisi jamu kemana mana. Maksud dari kendi ialah kendalikan diri dan jamu ialah jaga mulut jangan asal bicara".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H