Mohon tunggu...
lisa Halisa
lisa Halisa Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bonus Demografi atau Tantangan Generasi Muda Indonesia

10 April 2019   18:39 Diperbarui: 10 April 2019   18:48 2086
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sulitnya mencari lapangan kerja, permasalahan yang menyabut bonus demografi

Tinggkat pengangguran terdidik di Smk masih cukup tinggi yakni 11,24 persen, disusul SmA 7,95 persen dan seterusnya. Apalagi kita masuk di era digital yang dimana dibutuhkan adalah orang dengan keahlian data analysis, programmer.

Indonesia Millenial Report 2018, bekal pemuda indonesiq menghadapi bonus demografi.

Sudah sebagian yang sudah menikmati bonus demografi , tetapi ada pula wilaya-wilaya  yang diperkirakan hingga 2050 tidak akan menikmati bonus demografi. Bonus demografi dinikmati saat ini juga tidak lepas dari program keluarga  berencana. Program ini berhasil menekan angka kelahiran dan juga memperoleh penghargaan dari Un . Saat ini kita merasakan bahwa prosen yang dilakukan tahnun-tahun yang lalu telah terbukti mengembangkan kesejahteraan Indonesia, mengangkat harkat dan martabat Indonesia dari Negara miskin dan bangkut menjadi Negara kelas menengah.

Tantangan kependudukan yang dialami Indonesia kedepaan saat bonus demografi masi memiliki dampak yang perlu diwaspadai . bonus demografi justru memberikan dampak negative apabila perencanaan yang dilakukan kurang baik. Masalah paliny nyata adalah peningkatan kebutuhan lapangan kerja yang ada untuk penduduk usia produktif di tahun-tahun mendatang. Kondisi tenaga kerja yang ada di Indonesia pun masi mengalami bebagai masalah.

Saat ini seiring dengan berkembangnya masyarakat kelas menengah serta bonus demografi yang kita peroleh, sudah saatnya kita sebagai bangsa Indonesia memberikan penghargaan atas keineja keberhasilan pembanggunan yang dilakukan dan dengan menghargai jasa-jasa para pemimpin kita  khususnya presiden soeharto.

Demikianlah artikel ini saya tulis yang dapat saya sampaikan, smoga dapat bermanfaat bagi kita semua . Lebih dan kurangnya mohon dimaafkan  yang benar datangnya dari bimbingan Allah SWT  yang Maha benar, dan yang salah, khlaf atau keliru  itu datangnya dari saya sendiri sebagai manusia biasa yang tidak luput dari salah dan khilaf  dan dosan .

Wallahul muwaffiq ila aqwamithaaryq,,,

Wassalamu alaikum Warahmatullahi Wabarokaatuh.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun