Berdasarkan ulasan di atas, Guru sebagai seorang pendidik semestinya memposisikan diri sebagai  penuntun bukan penuntut. Jika kita merefleksi guru selama ini, ada guru lebih banyak menuntut kepada anak didik untuk mengikuti apa kemauannnya, bukan berdasarkan minat dan bakat yang dimiliki oleh anak itu sendiri.
Guru hanya memberikan tugas dan menuntut terselesaikan tugas-tugas yang diberikan untuk menilai hasil yang diperoleh tanpa melihat bagaimana latar belakang, proses dan kebutuhan anak didiknya. Seorang Guru sebagai pendidik seharus memahami apa potensi yang dimiliki anak didik untuk dikembangkan sesuai kodrat alam dan kodrat zaman yang dimiliki anak. Demikian pula seorang guru seharusnya memahami apa yang dibutuhkan anak didik sesuai bakat dan minatnya , bukan untuk meraih target sesuai dengan apa yang diinginkan guru.Â
Guru sebagai pendidik bukan hanya transfer ilmu, karena mendidik bukanlah pekerjaan administratif, sehingga target pekerjaan seorang guru bukan sebuah dokumen, selembar kertas, atau daftar angka. Target seorang guru sebagai pendidik adalah pertumbuhan manusia demi manusia, karena sasaran pekerjaan seorang pendidik adalah manusia (anak didik/siswa). Hasil pekerjaan kita baru akan terlihat saat manusia ini berkarya di masa depan nanti.Â
Pertumbuhan murid menjadi hal yang sangat penting bagi seorang guru sebagai pendidik. Pendidikan tidak hanya diperoleh dari pengajaran secara langsung, namun Pendidikan juga bisa diperoleh anak didik dari mencontoh dan mengikuti apa yang dialaminya terutama dari seorang guru.Â
Oleh karena itu tugas guru sebagai pendidik bukan hanya menyampaikan materi pelajaran, mengevaluasi hasil pelajaran, melainkan juga harus bisa menjadi teladan dalam mendidik, karena anak didik dapat mencontoh perilaku guru dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.Â
Sebagaimana filosofi KHD "Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo Mangun Karso, Tut Wuri Handayani" (di depan memberi teladan, di tengah memberi bimbingan, di belakang memberi dorongan).
Dari semua uraian di atas maka bisa disimpulkan bahwa jika seorang guru mampu memahami dan menerapkan filosofi KHD tentang Pendidikan, maka akan muncul jati diri seorang guru sebagai pendidik yang penuh kreasi dan inovasi dalam proses pembelajaran sehingga mampu mewujudkan profil pelajar pancasila
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H