Resilience Leadership dan Police Empowerment
Kepemimpinan yang tangguh memainkan peran kunci dalam menguatkan polisi. Pemimpin yang tangguh tidak hanya memimpin dengan contoh tetapi juga menciptakan lingkungan yang mendukung pemberdayaan polisi (Moule & Fox, 2019). Mereka memastikan bahwa polisi memiliki alat dan dukungan yang diperlukan untuk menghadapi tantangan yang ada, sambil tetap fokus pada tujuan jangka panjang (Sutcliffe & Vogus, 2003).
- Pemberdayaan Masyarakat dan Resilience Leadership
Pemimpin yang tangguh berperan penting dalam proses pemberdayaan masyarakat. Mereka mampu menginspirasi masyarakat untuk mengambil tindakan dan berpartisipasi aktif dalam menjaga keamanan dan ketertiban (Fletcher & Sarkar, 2013). Dengan kepemimpinan yang tangguh, masyarakat diberdayakan untuk menghadapi tantangan mereka sendiri dan menjadi lebih mandiri (Howard & Irving, 2021).
Studi menunjukkan bahwa program pemberdayaan sering kali kurang berhasil karena adanya resistensi dari masyarakat, yang disebabkan oleh kurangnya kepercayaan terhadap aparat hukum (Lestari, 2023).
Melalui sintesis literatur yang lebih mendalam, jelas terlihat bahwa PEARL hadir sebagai inovasi yang tidak hanya menjawab kesenjangan teoritis tetapi juga menawarkan pendekatan praktis yang dapat diterapkan dalam kebijakan Polri (Mustanir ,2023; Bahri, 2019; Margayaningsih, 2018).Â
Beberapa langkah praktis dan rekomendasi kebijakan spesifik dapat dipertimbangkan:
Pendidikan dan Pelatihan Personel Polri
Langkah pertama dalam implementasi PEARL adalah memastikan bahwa personel Polri memiliki pemahaman yang mendalam tentang prinsip-prinsip pemberdayaan masyarakat dan kepemimpinan resilience. Polri perlu mengembangkan kurikulum pelatihan yang mencakup kedua aspek ini dan menerapkannya secara konsisten di seluruh tingkat kepemimpinan. Program pelatihan ini harus mencakup simulasi situasi krisis, pengembangan keterampilan komunikasi dengan masyarakat, dan penguatan mental  serta emosional para personel.
Penguatan Kolaborasi dengan Masyarakat
Salah satu elemen kunci dalam PEARL adalah pemberdayaan masyarakat sebagai mitra aktif Polri dalam menjaga keamanan dan ketertiban. Untuk mencapai hal ini, Polri harus membangun mekanisme kolaborasi yang lebih kuat dengan masyarakat. Ini bisa dilakukan melalui pembentukan forum-forum diskusi rutin antara Polri dan tokoh masyarakat, peningkatan peran Bhabinkamtibmas, serta pelaksanaan program-program yang memberdayakan komunitas lokal untuk berperan serta dalam upaya preventif dan penanganan masalah keamanan.
Penerapan Kebijakan yang Fleksibel dan Adaptif