Kegiatan pembelajaran berbasis lapangan atau field trip merupakan salah satu metode efektif dalam pendidikan, khususnya di bidang kesehatan. Dalam konteks ini, mahasiswa program studi kesehatan dari UNAIR Banyuwangi yang mengambil mata kuliah Komunikasi Kesehatan berkesempatan melakukan kunjungan lapangan ke Klinik Prambanan, Banyuwangi. Kegiatan ini bertujuan untuk memperluas wawasan dan mengintegrasikan teori komunikasi kesehatan dengan praktik nyata di fasilitas layanan kesehatan. Â
Field trip ini dirancang untuk memberikan pengalaman langsung kepada mahasiswa mengenai bagaimana komunikasi kesehatan diterapkan dalam konteks pelayanan klinis. Secara khusus, mahasiswa diharapkan:Â Â
1.Memahami pentingnya komunikasi yang efektif antara tenaga kesehatan dan pasien. Â
2.Mengidentifikasi hambatan komunikasi yang sering terjadi dalam pelayanan kesehatan. Â
3.Mengembangkan keterampilan interpersonal dalam lingkungan klinis. Â
Kegiatan berlangsung selama satu hari penuh, dimulai dengan penyambutan oleh tim manajemen Klinik Prambanan. Berikut adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan:Â Â
1.Presentasi Profil KlinikÂ
Mahasiswa diperkenalkan pada struktur organisasi, layanan yang disediakan, serta pendekatan komunikasi yang digunakan oleh tenaga kesehatan di klinik. Â
2.Observasi PelayananÂ
Mahasiswa diberi kesempatan untuk mengamati proses konsultasi dokter-pasien. Mereka mencatat bagaimana komunikasi verbal dan nonverbal memengaruhi tingkat pemahaman pasien terhadap diagnosis dan pengobatan. Â
3.Diskusi Interaktif
Setelah observasi, dilakukan diskusi interaktif antara mahasiswa, dosen, dan tenaga kesehatan. Mahasiswa diberi ruang untuk bertanya tentang tantangan yang dihadapi tenaga kesehatan dalam menyampaikan informasi medis. Â
4.Simulasi Komunikasi
Kegiatan ditutup dengan simulasi di mana mahasiswa mempraktikkan teknik komunikasi yang efektif berdasarkan skenario tertentu. Â
Dari field trip ini, mahasiswa menyadari bahwa komunikasi yang efektif tidak hanya bergantung pada penyampaian informasi, tetapi juga pada empati, kejelasan bahasa, dan kemampuan mendengarkan pasien. Beberapa hambatan yang diidentifikasi meliputi perbedaan latar belakang budaya, rendahnya literasi kesehatan pasien, dan keterbatasan waktu konsultasi.Â
Selain itu, mahasiswa mendapatkan gambaran nyata bagaimana teknologi informasi, seperti rekam medis elektronik, dapat mendukung komunikasi antara tenaga kesehatan dan pasien. Â
Field trip ke Klinik Prambanan Banyuwangi memberikan pengalaman berharga bagi mahasiswa dalam memahami pentingnya komunikasi kesehatan dalam pelayanan medis. Kegiatan ini tidak hanya memperkaya pemahaman teoritis tetapi juga meningkatkan kesadaran mahasiswa tentang pentingnya pendekatan humanis dalam dunia kesehatan. Â
UNAIR diharapkan dapat terus mengadakan kegiatan serupa di berbagai fasilitas kesehatan untuk memperluas wawasan mahasiswa, mengembangkan kompetensi mahasiswa dan mendukung terciptanya tenaga kesehatan yang profesional dan komunikatif. Klinik Prambanan pun dapat menjadi mitra strategis dalam pengembangan pendidikan kesehatan berbasis praktik.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI