Setelah observasi, dilakukan diskusi interaktif antara mahasiswa, dosen, dan tenaga kesehatan. Mahasiswa diberi ruang untuk bertanya tentang tantangan yang dihadapi tenaga kesehatan dalam menyampaikan informasi medis. Â
4.Simulasi Komunikasi
Kegiatan ditutup dengan simulasi di mana mahasiswa mempraktikkan teknik komunikasi yang efektif berdasarkan skenario tertentu. Â
Dari field trip ini, mahasiswa menyadari bahwa komunikasi yang efektif tidak hanya bergantung pada penyampaian informasi, tetapi juga pada empati, kejelasan bahasa, dan kemampuan mendengarkan pasien. Beberapa hambatan yang diidentifikasi meliputi perbedaan latar belakang budaya, rendahnya literasi kesehatan pasien, dan keterbatasan waktu konsultasi.Â
Selain itu, mahasiswa mendapatkan gambaran nyata bagaimana teknologi informasi, seperti rekam medis elektronik, dapat mendukung komunikasi antara tenaga kesehatan dan pasien. Â
Field trip ke Klinik Prambanan Banyuwangi memberikan pengalaman berharga bagi mahasiswa dalam memahami pentingnya komunikasi kesehatan dalam pelayanan medis. Kegiatan ini tidak hanya memperkaya pemahaman teoritis tetapi juga meningkatkan kesadaran mahasiswa tentang pentingnya pendekatan humanis dalam dunia kesehatan. Â
UNAIR diharapkan dapat terus mengadakan kegiatan serupa di berbagai fasilitas kesehatan untuk memperluas wawasan mahasiswa, mengembangkan kompetensi mahasiswa dan mendukung terciptanya tenaga kesehatan yang profesional dan komunikatif. Klinik Prambanan pun dapat menjadi mitra strategis dalam pengembangan pendidikan kesehatan berbasis praktik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H