Kemudian pada berita yang ditulis oleh pojokbanua.com yang berjudul "Kabupaten Banjar status siaga darurat banjir masuki musim hujan" menerangkan kepala pelaksana BPBD Banjar, Warsita menginformasikan status siaga darurat dari 07 Desember 2023 -- 31 Maret 2024 seiring masuknya musim penghujan. Dan pada berita yang berjudul "Banjir masih merendam belasan desa di Kabupaten Banjar" yang di publish oleh beritasatu.com menjelaskan bahwa belasan desa terendam banjir selama 2 pekan yang disebabkan curah hujan tinggi dan meluapnya air sungai Martapura.
Berita yang di publish oleh elshinta.com yang berjudul "17.257 rumah terendam banjir akibat curah hujan tinggi di Banjar" menerangkan bahwa ketinggian air sekitar 20 -- 70 cm yang melanda di beberapa lokasi, termasuk akses jalan utama warga. Berita yang berjudul "Banjir landa Kabupaten Banjar, warga langsung mengungsi" ujar kepala pelaksana BPBD Kabupaten Banjar Muhamad Irwan Kumar menyebutkan bahwa akibat air dari sungai Riam Kiwa mengalir deras, maka beberapa warga telah mengungsi. Dan berita yang berjudul "banjir sudah surut, warga diminta waspada air kiriman" yang di publish oleh rri.co.id, Warsita menjelaskan bahwa kondisi air sudah mengalami penurunan, namun ia tetap menghimbau masyarakat di sepanjang Sungai Riam Kiwa agar lebih waspada.
Dari hasil framing teks berita di atas dapat disimpulkan bahwa, bencana banjir di wilayah Kabupaten Banjar sering kali terjadi disebabkan oleh curah hujan tinggi dan meluapnya air sungai. Adapun data atau informasi yang diperoleh dalam pemberitaan media massa tersebut, diambil dari instansi terkait seperti, BMKG, dan BNPB. ada juga secara langsung dengan melakukan wawancara kepada Wakil Bupati Kabupaten Banjar, Kepala Pelaksana BPBD, Kepala desa, dan masyarakat sekitar yang mengalami dampak nya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H