Mohon tunggu...
Halimatus Sadiah
Halimatus Sadiah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Airlangga Surabaya

Saya merupakan mahasiwa di Universitas Airlangga dengan prodi yang saya tuju yaitu Statistika. Hobi saya saat ini adalah menonton film, menulis suatu cerita, dan memancing.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Inovasi Pendidikan di Era Digital: Pemanfaatan Teknologi untuk Pembelajaran yang Efektif

7 Januari 2025   07:02 Diperbarui: 7 Januari 2025   07:02 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Teknologi Pendidikan (Sumber: https://images.app.goo.gl/MCK7VjCvddTLsXT87)

Analisis komparatif dilakukan untuk membandingkan penerapan teknologi dalam pendidikan di Indonesia dengan negara lain yang telah berhasil mengimplementasikan teknologi dalam pembelajaran. Analisis ini menggunakan data sekunder dari penelitian sebelumnya dan laporan internasional tentang sistem pendidikan berbasis teknologi di negara-negara seperti Finlandia, Singapura, dan Korea Selatan.

Dari hasil analisis, ditemukan bahwa negara-negara yang sukses menerapkan teknologi dalam pendidikan biasanya memiliki infrastruktur yang mendukung dan kebijakan yang progresif. Misalnya, Finlandia menerapkan kebijakan pendidikan yang mendorong penggunaan teknologi secara intensif di sekolah dasar hingga menengah, dengan dukungan penuh dari pemerintah (Susanto, 2020). Kebijakan ini berbeda dengan Indonesia, di mana dukungan terhadap teknologi pendidikan masih terbatas pada beberapa daerah saja.  Analisis komparatif ini juga menunjukkan bahwa pelatihan bagi guru dan staf pendidikan merupakan faktor penting dalam keberhasilan penerapan teknologi dalam pendidikan. Di Korea Selatan, pemerintah menyediakan program pelatihan berkelanjutan bagi guru agar mereka dapat menguasai teknologi terbaru yang relevan dengan proses belajar mengajar (Azizah, 2022). Hal ini menjadi contoh bagaimana peran pemerintah dapat mempengaruhi keberhasilan pembelajaran berbasis teknologi.

Selain itu, Singapura telah berhasil mengintegrasikan literasi digital dalam kurikulum sejak dini, memungkinkan siswa untuk familiar dengan teknologi sejak kecil (Kurniawan, 2021). Literasi digital ini tidak hanya berfokus pada penggunaan perangkat, tetapi juga melibatkan pemahaman tentang etika digital, keamanan data, dan privasi. Implementasi ini bisa menjadi referensi bagi Indonesia dalam mengembangkan kurikulum berbasis teknologi yang lebih holistik

HASIL & PEMBAHASAN

1. Peningkatan Keterlibatan Siswa

Salah satu hasil utama dari penelitian ini adalah peningkatan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran ketika teknologi digunakan secara efektif. Dalam kelas yang menerapkan teknologi, seperti aplikasi kuis dan platform pembelajaran daring, siswa menunjukkan partisipasi yang lebih aktif dibandingkan dengan metode pembelajaran tradisional (Setiawan, 2020). Penelitian menemukan bahwa interaksi yang lebih tinggi ini berkaitan dengan penggunaan media yang lebih menarik dan interaktif, seperti video pembelajaran dan game edukasi. Misalnya, aplikasi kuis yang digunakan di kelas memungkinkan siswa untuk berkompetisi dalam menjawab pertanyaan, yang tidak hanya meningkatkan semangat belajar mereka tetapi juga membantu mereka memahami materi dengan cara yang menyenangkan (Nurhayati, 2023). Siswa yang terlibat secara aktif dalam pembelajaran lebih cenderung untuk memahami konsep yang diajarkan, yang pada gilirannya berpengaruh positif terhadap hasil belajar mereka.

Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa teknologi dapat membantu menciptakan lingkungan belajar yang inklusif. Siswa dengan berbagai kemampuan dapat belajar dengan kecepatan mereka sendiri dan mengakses sumber daya tambahan yang relevan (Rahmawati, 2022). Dengan kata lain, teknologi memberikan kesempatan bagi setiap siswa untuk terlibat sesuai dengan kebutuhan dan gaya belajar mereka, sehingga menciptakan pengalaman belajar yang lebih personal. Keterlibatan siswa yang meningkat juga terlihat dari umpan balik positif yang diberikan siswa tentang pengalaman mereka dalam belajar menggunakan teknologi. Banyak siswa mengaku merasa lebih termotivasi untuk belajar ketika mereka diberikan kesempatan untuk menggunakan perangkat digital dalam pembelajaran (Hidayat, 2021). Dengan demikian, teknologi bukan hanya alat, tetapi juga katalisator yang mendorong siswa untuk terlibat lebih aktif dalam proses belajar.

Namun, meskipun peningkatan keterlibatan ini menjanjikan, perlu diingat bahwa tidak semua siswa merespon dengan cara yang sama. Ada beberapa siswa yang mungkin merasa terbebani oleh penggunaan teknologi yang intensif. Oleh karena itu, penting bagi pendidik untuk memperhatikan kebutuhan individu dan mengadaptasi penggunaan teknologi agar sesuai dengan seluruh kelompok siswa (Sulastri, 2023).

2. Aksesibilitas Pembelajaran

Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa teknologi berpotensi meningkatkan aksesibilitas pembelajaran. Dengan adanya pembelajaran daring dan sumber daya digital, siswa dari berbagai latar belakang dapat mengakses materi pelajaran kapan saja dan di mana saja. Hal ini sangat penting, terutama di daerah terpencil di mana akses ke pendidikan formal mungkin terbatas (Kurniawan, 2021). Platform pembelajaran daring memberikan kesempatan bagi siswa yang sebelumnya tidak memiliki akses untuk memperoleh pendidikan yang setara.

Namun, meskipun potensi aksesibilitas meningkat, ada tantangan yang terkait dengan kesenjangan digital. Kesenjangan ini muncul dari berbagai faktor, termasuk keterbatasan infrastruktur, kurangnya perangkat yang memadai, dan pemahaman teknologi yang rendah di kalangan siswa dan orang tua (Hafiz, 2023). Penelitian ini mengungkapkan bahwa meskipun banyak siswa memiliki akses ke internet, masih ada sejumlah besar siswa yang tidak memiliki perangkat yang memadai untuk mengikuti pembelajaran daring secara efektif. Pentingnya dukungan dari pemerintah dan lembaga pendidikan dalam mengatasi kesenjangan ini menjadi jelas. Untuk meningkatkan aksesibilitas, program pemerintah yang menyediakan perangkat teknologi, seperti tablet atau laptop, dan meningkatkan infrastruktur internet di daerah terpencil sangat diperlukan (Azizah, 2022). Penelitian ini menggarisbawahi bahwa keberhasilan penggunaan teknologi dalam pendidikan juga bergantung pada upaya kolektif untuk menciptakan kondisi yang mendukung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun