Mohon tunggu...
Nurhalimah Dsp
Nurhalimah Dsp Mohon Tunggu... Lainnya - Awalilah dengan Bismillah

Saya seorang yang ingin belajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penerapan Keterampilan Berpikir Kreatif dan Kritis Peserta Didik di Era New Normal

11 Agustus 2020   12:40 Diperbarui: 11 Agustus 2020   12:38 401
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pembelajaran sekarang sangat jauh berbeda dengan pendidikan dulu, semenjak bumi kedatangan tamu yang sangat membuat manusia khawatir yaitu COVID-19. Sehingga pembelajaran sekarang di laksanakan secara daring. Kalau pembelajaran dilaksanakan secara daring makan metode pengajaran guru pun berubah sebeb sanagt banyak letak perbedaan pembelajaran langsung dengan pembelajaran daring ini.

Jadi di Era New Normal ini peserta didik sangat memprihatinkan, kenapa saya bilang begitu, karena peserta didik sekarang Belajar Dari Rumah (BDM). Dan disini guru bukan lah seutuhnya menjadi pembimbing anak, akan tetapi orang tua juga ikut serta dalam kegiatan BDM. Oarng tua lah yang memantau anaknya ketika sedang belajar.Ingat, kita tidak bisa menyalahkan musibah yang sedang melanda kita sekarang. Dikarenakan suatu wabah ini atau COVID-19 aktivitas kehidupan masyarakat terhambat, baik itu pendidikan, ekonomi, dan parawisata. Dan ada juga hikmah dari adanya COVID-19 yaitu: mengingatkan kita tentang menjaga kebersihan yang telah diajarkan dari dahulu, mendekatkan serta keharmonisan keluarga semakin erat, dan mengajarkan kita untuk saling menolang dan masih banyak lagi. Jadi kita harus berfikir kritis sebagaimana terdapat

Jadi penulis mnyimpulkan kunci cara menerapkan keterampilan berpikir kreatif dan berpikir kritis pesertra didik di era new normal ialah dalam memilih model dan pendekatan pembelajaran pada setiap materi pembelajaran. Serta penguasaan seorang guru dalam mengaplikasikan model dan pendekatan pembelajaran dengan materi sehingga peserta didik tertarik dengan pembelajaran daring di era new normal ini.

Contohnya materi tentang COVID-19 " Bagaimana Cara Pencegahan Penularan Covid-19". Jadi dengan materi ini, kita seorang guru dapat menggunakan model pembelajaran berbasis masalah. Yang mana peserta didik akan  memberikan pendapat mereka atau gagasan mereka tentang Bagaimana Cara Pencegahan Penularan Covid-19. Yaitu melalui pengalaman mereka atau informasi yang mereka ketahui dari berbagai sisoal media sehingga memunculkan ide, gagasan baru peserta didik dan menuangkannya didalam suatu video uang menarik.

Dan satu materi lagi " Pembuatan Hand Sanitizer" Nah, materi yang kedua dapat menggunakan pendekatan kontruktisme. Yang mana pendekatan kontruktivisme siswa la yang mengalami langsung (nyata dan praktek) guru sebagai fasilitator dan sehingga ia mempunyai rasa ingin tahu setalah ia menyelidiki bagaimana cara pembuatan hand sanitizer. Sehingga peserta didik  bisa membuat hand sanitizer untuk pencuci tangan dalam pencegahan covid-19. Dalam memberikan pengalama langsung kepada peserta didi maka dia akan lebih ingat apa yang inga kerjakan dibanding dengan teori.

 Dalam penerapan keterampilan berpikir kreatif dan kritis murid lah yang aktif guru hanya sebagai pemandu (fasilitator), apabila peserta didik yang aktif maka keterampilan berpikir kreatif dan kritisnya akan muncul sedikit demi sedikit.  Satu lagi, cara menerapkan keterampilan berpikir kreatif dan kritis adalah dengan memberikan soal yang berbentuk HOTS  (HigherOrder Thinking Skill).

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dapat disimpulkan berpikir merupakan suatu kegiatan mental yang dialami seseorang bila mereka dihadapkan pada suatu masalah atau situasi yang harus dipecahkan. Baik berpikir secara kreatif dan kritis.  berpikir kreatif merupakan yang memiliki jalan pikir yang unik dan mempunyai ide-ide baru serta  dapat menghubungkan atau melihat sesuatu (masalah) dari sudut pandang yang baru. Brpikir kritis merupakan kemampuan berpikir kritis adalah suatu kegiatan atau proses kognitif dan tindakan mental untuk memperoleh pengetahuan, pemahaman dan keterampilan agar mampu menemukan jalan keluar dan melakukan keputusan dengan tahapannya yang dilakukan dengan berpikir secara mendalam tentang hal-hal yang dapat dijangkau oleh pengalaman seseorang. Bepikir krtis dalam islam sangat diperbolehkan asalkan jangan melenceng terhadap ajaran islam atau tidak bersimpangan dengan ajaran islam.

Guru harus mampu menyesuaikan metode dan pendekatan apa yang akan dipakai saat pembelajaran daring sebab pembelajaran daring sangat jauh berbeda dengan pembelajaran langsung. Pembelajaran daring sangat banyak membutuhkan pehatian dari orang tua karena orang tua lah yang mengontrol anaknya belajara bukan guru lagi. Guru hanya memberikan penjelasan dan tugas.

B. Saran

Kepada pemerintah seogianya memberikan kebijakan. Contohnya memberikan fasilitas bagi peserta didik yang kurang mampu, baik itu memberikan paket data ataupun memberikan henphone kepada peserta didik yang kurang mampu dalam mengikuti pembelajaran daring sekarang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun