Mohon tunggu...
Halilintar Ivan C
Halilintar Ivan C Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa - UKSW - Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan - Bimbingan dan Konseling

Tetaplah berjalan walaupun banyak halangan

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Guru BK Melawan Arus Kehidupan

4 Desember 2023   19:40 Diperbarui: 4 Desember 2023   19:48 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sedihnya menjadi guru adalah dituduh yang tidak tidak. Ketika ada masalah, yang disalahkan guru bk dan yang dibela adalah pihak sang siswa yang bisa saja dia yang bermasalah. Dan juga ada beberapa orang tua yang notabenenya kolot dan selalu membela anaknya. 

Jika dibiarkan seperti itu terus, maka sang anak akan merasa dirinya paling benar dan jarang sekali melakukan kesalahan di sekolah. Itulah salah satu contoh arus deras yang dimana guru bk lawan di hidupnya. 

Ada juga kejadian dimana ketika guru bk sedang mengkritik perilaku siswa di sekolah, namun siswa itu justru tidak mau dan marah menerima kritikan itu, padahal kritik yang dilayangkan oleh guru bk itu bersifat membangun. Meskipun tetap ada oknum guru bk yang mengkritik karena suka dan tidak didasari akan suatu masalah. 

Di media media sosial dan internet dikatakan bahwa guru bk dituntut sebagai sosok yang berkualitas dan profesional. Baik, hal itu memang sudah dicapai oleh rata rata guru bk di indonesia, namun adanya siswa kolot / anti kritik membuat kesan profesional dan sosok berkualitas jadi sirna. 

Adanya berita berita mengenai guru bk kurang mengajarkan jiwa melawan arus karena beberapa dari mereka sudah cukup frustasi dalam menghadapi siswanya. Belum lagi masalah pribadi yang dialami sang guru, menambah kekacauan kondisi mental si guru bk. 

Meski begitu, banyak juga guru bk yang tetap kuat dalam menahan arus arus kehidupan yang seperti kasus kasus diatas. Ada juga jenis guru bk yang dimana mereka sanggup dan kuat dalam melawan arus, namun yang menjadi bayarannya adalah kebiasaannya yang berubah. Ini berhubungan dengan yang namanya ego. 

www.verywellmind.com 
www.verywellmind.com 
Jadi ada guru bk yang sudah mampu mengajarkan siswa bagaimana cara agar dapat melawan arus dan terbukti berhasil, namun ada 1 masalah yaitu kondisi kebiasaanya berubah, seperti contoh ”Seleb” . Ini yang menurut saya menjadi kebiasaan paling sering dialami manusia, bukan hanya guru bk. 

Seleb secara garis besar merupakan sikap sombong, bisa dibilang seperti itu. Jadi pernah ada seorang siswa ingin berkonsultasi dengan guru bk via whatsapp. Siswa itu mengirim pesan ke guru bk namun balasannya lama. Sekian lama ia menunggu akhirnya dia masih menerima jawaban dari guru bk namun, beliau sudah memposting cerita di WhatsApp. 

Lantas diapun menganggap bahwa guru bknya adalah seorang seleb, meskipun gurunya pintar. Ada pula 1 kasus dimana ada seorang siswa yang ingin meminta bimbingan dari guru bk, lalu guru itu mengajaknya masuk keruangan BK. Disana siswa itu berbicara panjang lebar namun respon guru bk tersebut hanya iya iya saja dan tidak fokus ke tatapan siswanya. 

Lalu ketika selesai bercerita, si guru hanya memberi respon secara umum saja dan tidak mendalam. Hal seperti itu membuat masalah si anak tidak selesai dan anak itu menggangap gurunya adalah seorang seleb. Seleb itu juga dipengaruhi atas ego diri sendiri, 

Apapun yang diinginkan oleh seorang individu harus berjalan sesuai kemauannya, jika tidak biasanya akan menimbulkan amarah baginya. Itulah ego manusia. Jika sudah begitu maka tidak akan ada hubungan yang baik dan mesra antar siswa dan guru bk. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun