masalah masalah yang bermunculan di kehidupan kita maupun kehidupan orang lain. Kita ini sudah diajarkan sejak dini hingga dewasa agar dapat menjadi pribadi yang tangguh dan dapat melawan Arus Kehidupan, meskipun tetap saja ada yang menjadi bagian dalam arus kehidupan.
Hari berganti hari, Bulan berganti bulan dan tahun berganti tahun. Berbagai macam perubahan telah terjadi didunia ini. Berbagai Arus kehidupan sudah kita lewati dengan senang ataupun duka. Arus kehidupan ini meliputiOrang tua dan Guru, merekalah yang kita jadikan pilar terdepan dalam mendidik kita agar dapat bertahan serta melawan arus kehidupan ini. Orang tua mendidik kita dirumah sementara guru bertugas mendidik kita disekolah, dimana banyak siswa juga di didik disana.
Di sekolah tugas guru sangatlah melelahkan. Maka dari itu, Guru BK mempunyai posisi untuk mendidik lebih dalam dari segi mental dan psikologis siswa serta lebih menekankan bagaimana agar para siswa bisa bertahan dan melawan adanya arus kehidupan. Arus kehidupan ini semakin lama semakin kencang dan mulai tak terkendali, dalam artian banyak sekali jenis jenis masalah yang berterbaran dan dapat menimpa kita kapan saja dan dimana saja.
Hal itu membuat peran guru bk dalam melawan arus kehidupan bertambah. Guru BK dalam momen menghadapi derasnya arus kehidupan para siswanya, tanpa kita sadari merekapun juga sedang melawan arus kehidupan mereka.
Dan bisa dibayangkan betapa beratnya, susahnya, capeknya para guru bk yang sudah mau mengabdikan diri mereka demi kebaikan kita juga. Masalah itu banyak, berbagai macam jenis dan juga banyak sebab – sebabnya. Sebagai contoh jika seorang siswa mengalami masalah keuangan biasanya langkah pertama dirujuk ke guru bk untuk diberi beberapa teknik konseling.
Jika ada yang memiliki masalah belajar dan masalah sosial, maka siswa itu akan dibimbing serta dikonselingi oleh guru bk. Guru BK sebenarnya perlu waktu lebih dalam mengkaji serta menganalisis masalah masalah terpendam yang dialami para siswa. Seluruh masalah yang dialami siswa itu bisa diartikan seperti ”Arus Kehidupan”. Dalam konteks alam, ada 2 macam arus, seperti Arus Deras dan Arus Normal.
Arus Deras itu seperti berbagai macam jenis masalah yang datang menerpa cukup cepat ke dalam hidup kita, Jika Arus Normal itu bisa jadi hidupnya tidak ada \ sedikit memiliki masalah, bisa jadi masalah yang datang menerpa tetapi tidak secepat arus deras, jadi biasa biasa saja datangnya ( masalah ).
Berbagai cara mulai diterapkan oleh guru bk dalam aksinya melawan arus kehidupan ini. Seperti memberi motivasi semangat ke siswa siswanya, memberi sesuatu yang membuat siswanya menjadi semangat kembali dan juga banyak cara lain yang diterapkan guru bk. Guru lainnya juga bisa membantu Guru BK dalam menanggulani masalah arus.
Dalam kasus yang lebih besar, biasanya ada guru bk yang meminta bantuan dari pihak luar sekolah, dikarenakan masalah yang cukup besar ditambah tugas – tugas yang sebelumnya ditunda guru bk karena adanya masalah besar.
Seperti contoh adanya masalah pelecehan seksual terhadap salah satu penduduk di desa sekitar sekolah. Pihak sekolah dan guru bk harus mencari solusi bersama perangkat desa yang terkait agar dapat memecahkan masalah serta mencari solusi terbaik yang sekiranya ditimpakan kepada korban dan sang pelaku pelecehan. Itu semua harus diikuti dan dipantau terus oleh guru bk agar mendapat kabar perkembangan terbaru mengenai kasus yang sedang terjadi.
Lantas ada beberapa desas desus / omongan omongan yang mengatakan bahwa kejadian tersebut bisa terjadi dikarenakan fungsional guru bk tidak berjalan dengan baik, dengan kata lain guru bk kurang bisa menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik di sekolah. Padahal faktanya, tidak selalu semua masalah siswa disebabkan oleh kelalaian guru bk. Bisa saja kasus yang terjadi dikarenakan siswanya sendiri yang berbuat ulah dan susah diberi teguran.
Sedihnya menjadi guru adalah dituduh yang tidak tidak. Ketika ada masalah, yang disalahkan guru bk dan yang dibela adalah pihak sang siswa yang bisa saja dia yang bermasalah. Dan juga ada beberapa orang tua yang notabenenya kolot dan selalu membela anaknya.
Jika dibiarkan seperti itu terus, maka sang anak akan merasa dirinya paling benar dan jarang sekali melakukan kesalahan di sekolah. Itulah salah satu contoh arus deras yang dimana guru bk lawan di hidupnya.
Ada juga kejadian dimana ketika guru bk sedang mengkritik perilaku siswa di sekolah, namun siswa itu justru tidak mau dan marah menerima kritikan itu, padahal kritik yang dilayangkan oleh guru bk itu bersifat membangun. Meskipun tetap ada oknum guru bk yang mengkritik karena suka dan tidak didasari akan suatu masalah.
Di media media sosial dan internet dikatakan bahwa guru bk dituntut sebagai sosok yang berkualitas dan profesional. Baik, hal itu memang sudah dicapai oleh rata rata guru bk di indonesia, namun adanya siswa kolot / anti kritik membuat kesan profesional dan sosok berkualitas jadi sirna.
Adanya berita berita mengenai guru bk kurang mengajarkan jiwa melawan arus karena beberapa dari mereka sudah cukup frustasi dalam menghadapi siswanya. Belum lagi masalah pribadi yang dialami sang guru, menambah kekacauan kondisi mental si guru bk.
Meski begitu, banyak juga guru bk yang tetap kuat dalam menahan arus arus kehidupan yang seperti kasus kasus diatas. Ada juga jenis guru bk yang dimana mereka sanggup dan kuat dalam melawan arus, namun yang menjadi bayarannya adalah kebiasaannya yang berubah. Ini berhubungan dengan yang namanya ego.
Seleb” . Ini yang menurut saya menjadi kebiasaan paling sering dialami manusia, bukan hanya guru bk.
Jadi ada guru bk yang sudah mampu mengajarkan siswa bagaimana cara agar dapat melawan arus dan terbukti berhasil, namun ada 1 masalah yaitu kondisi kebiasaanya berubah, seperti contoh ”Seleb secara garis besar merupakan sikap sombong, bisa dibilang seperti itu. Jadi pernah ada seorang siswa ingin berkonsultasi dengan guru bk via whatsapp. Siswa itu mengirim pesan ke guru bk namun balasannya lama. Sekian lama ia menunggu akhirnya dia masih menerima jawaban dari guru bk namun, beliau sudah memposting cerita di WhatsApp.
Lantas diapun menganggap bahwa guru bknya adalah seorang seleb, meskipun gurunya pintar. Ada pula 1 kasus dimana ada seorang siswa yang ingin meminta bimbingan dari guru bk, lalu guru itu mengajaknya masuk keruangan BK. Disana siswa itu berbicara panjang lebar namun respon guru bk tersebut hanya iya iya saja dan tidak fokus ke tatapan siswanya.
Lalu ketika selesai bercerita, si guru hanya memberi respon secara umum saja dan tidak mendalam. Hal seperti itu membuat masalah si anak tidak selesai dan anak itu menggangap gurunya adalah seorang seleb. Seleb itu juga dipengaruhi atas ego diri sendiri,
Apapun yang diinginkan oleh seorang individu harus berjalan sesuai kemauannya, jika tidak biasanya akan menimbulkan amarah baginya. Itulah ego manusia. Jika sudah begitu maka tidak akan ada hubungan yang baik dan mesra antar siswa dan guru bk.
Padahal dalam versi aslinya, guru bk ditugaskan membantu siswa keluar dari masalah dan membangun komunikasi dan relasi yang baik. Fakta selanjutnya bahwa Guru itu berasal dari filosofi jawa yang artinya Digugu lan Ditiru.
Mereka berjuang agar kita semua bisa melawan arus kehidupan, terlepas mereka seleb atau bagaimanapun juga mereka tetaplah pahlawan tanpa tanda jasa. Mereka membantu kita secara mental dan psikologis. Kita sudah selayaknya memuji serta berterimakasih atas kinerja guru bk yang sudah mengajarkan kita melawan arus kehidupan ini secara benar, perlahan lahan namun pasti.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H