Kalau berlibur ke London, rasanya tidak lengkap kalau tidak mengunjungi salah satu pasar terbaik yang ada di sana, Borough Market. Pasar yang kini berlokasi di jalan 8 Southwark Street itu menjadi salah satu tempat favorit untuk dikunjungi baik oleh warga lokal maupun para pelancong.
Selain karena barang-barang yang dijajakan, nilai historis juga menjadi salah satu daya tarik yang membuat orang berbondong-bondong datang ke sana. Ya, Borough Market memang memiliki sejarah yang amat panjang. Meski pembangunannya dilakukan pada 1756, tapi siapa sangka, pasar ini diklaim telah beroperasi sejak 1000 tahun yang lalu!
Bagaimana pasar ini bisa bertahan sejak 1014 hingga sekarang? Inilah kutipan sejarah tentang Borough Market, pasar tertua di London.
Pada awalnya lokasi pasar menyatu dengan London Bridge
Beberapa abad belakangan ini, London Bridge telah menjadi jembatan ikonik yang dikenal di seluruh dunia. Jembatan ini melintasi sungai Thames dan berperan sebagai penghubung antara Kota London dan Southwark, wilayah yang terletak di bagian selatan sungai.
Di zaman dahulu, jembatan ini diketahui sebagai satu-satunya akses bagi penduduk Southwark untuk sampai ke Kota London. Sebagai akses utama, tentunya banyak orang yang melintasi jembatan ini, sehingga beberapa pedagang lokal mengambil kesempatan untuk berjualan di dekat London Bridge. Lokasi tepatnya berada di tepi jalan Borough High Street, yang merupakan jalan utama terusan setelah London Bridge.
Lambat laun, keramaian oleh pedagang pun meningkat. Ini terjadi, khususnya, setelah pembunuhan Pendeta Thomas Becket pada tahun 1170, di Gereja Canterbury, yang berlokasi di bagian selatan sungai. Kejadian tersebut rupanya mengundang banyak orang untuk datang berziarah, dan membuat Gereja Canterbury berubah menjadi situs ziarah populer. Kondisi ini pun turut berdampak pada semakin banyaknya pedagang di sekitar London Bridge yang berlomba-lomba menjajakan dagangannya kepada para pelancong.
Telah melalui beragam konflik
Regulasi pasar yang belum jelas pada masa itu rupanya menimbulkan beragam konflik. Konflik awal terjadi ketika pasar semakin ramai, dan pihak berwenang hendak memberlakukan penarikan pajak kepada para pedagang. Karena tidak ingin penghasilannya berkurang, banyak pedagang yang menolak gagasan tersebut dan terus berjualan tanpa membayar pajak. Masalah semacam ini pun terus berlangsung selama berabad-abad.