Mohon tunggu...
Haldini Reygita
Haldini Reygita Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

hallo

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pendidikan sebagai Ilmu dan Seni

8 Desember 2021   13:52 Diperbarui: 8 Desember 2021   14:00 14903
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendidikan merupakan sebuah instrumen untuk meningkatkan parameter kesejahteraan. Karena pada hakikatnya pendidikan bertujuan atau memiliki substansi serta tendensi untuk mendidik, mengajar dan melatih serta mentransformasikan nilai-nilai sesuai dengan idiologi atau kepercayaan masing-masing. Korelasi terkait pendidikan sebagai ilmu dan seni itu karena sifat dari pendidikan tersebut relatif. 

Karena kerelatifan tersebut yang kemudian membuat pendidikan itu membutuhkan sebuah ilmu agar mencapai sebuah parameter atau standar dari sebuah tujuan tersebut dan perlu menggunakan pendekatan berbeda dengan sedikit sentuhan seni dalam melakukan transformasi. 

Karena seni dapat membantu proses adopsi dalam pendidikan untuk memudahkan proses adaptasi dari berbagai macam metodologi pendidikan itu sendiri. Persyaratan pendidikan sebagi ilmu didalamnya terdapat objek ataupun subjek dalam mentransformasikan nilai-nilai dari pendidikan itu sendiri, yang didalamnya terdapat objek salah satunya adalah objek melibatkan objek material dan objek formal dengan pendekatan sistematik seperti menggunakan point of view seperti menggunakan perspektif gejalan manusia dengan melibatkan atau riset tentang relevansi kondisi sosial dan budaya di masa yang akan datang. 

Adapun pengertian pendidikan itu menurut salah satu ahli ialah M.J Langeveld, pedagogik ialah ilmu bukan saja untuk meneliti objek untuk mengetahui betapa kedaan hakiki objek itu, akan tetapi hendaknya bertindak. Pendidikan juga termasuk usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang.

 Pendidikan adalah sebuah proses untuk mewujudkan karakter yang baik, pengendalian diri, kecerdasan, serta berakhlak mulia. Mendidik sebagai ilmu, karena isi pendidikan meliputi landasan keilmuan, ilmu bersifat teoritis dan praktis. Sedangkan pendidikan sebagai seni karena meliputi perasaan serta hasil proses pendidikan merupakan sebuh karya yang memiliki nilai. 

Mengajar juga mempunyai seni yang harus dipahami agar penyimpanan materi ajar dapat mudah dimengerti dengan jelas oleh siswa pada saat pembelajaran, tanpa menggunakan seni saat pembelajaran maka mengajar tidak dibutuhkan karena akan lebih menarik dan membuat semangat belajar apabila belajar dengan media. 

Seni yang dimaksud disini adalah pemberian materi yang tepat oleh pengajar dalam dunia Pendidikan terutama Sekolah Dasar seni sangat penting karena banyak hal-hal yang didapat siswa melalui belajar seni contohnya seperti memberikan hak kepada siswa untuk menyampaikan pendapatnya (ekpresi bebas), melatih pola pikir anak (imajinasi) dan mampu memberikan pembinaan keterlampilan dengan cara membina kemampuan berkarya seni kerajinan.

 Seni juga mempunyai peranan penting yaitu diantaranya seni sebagai bahasa visual, seni membantu pertumbuhan mental, dan seni membantu belajar bidang lain. Ilmu megajar juga termasuk hasil dari proses belajar, ilmu dapat diperoleh dari mana saja contohnya lingkungan, orang tua, teman dan lain sebagainya. Dalam ilmu pengajaran, guru akan menemukan macammacam siswa dengan berbagai macam karakteristik seperti tingka laku, tingkat kematangan emosi, intelegensi dan latar belakang yang berbeda. Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang universal dalam kehidupan manusia, karena di mana pun dan kapan pun di dunia pasti membutuhkan proses pendidikan. 

Pendidikan sendiri pada hakikatnya yakni bertujuan untuk memuliakan manusia. Agar tercapainya pendidikan yang baik dan benar, diperlukan suatu ilmu yang mengkaji secara mendalam bagaimana cara ilmu pendidikan tersebut dilaksanakan. Ilmu yang menjadi modal dasar tersebut harus teruji. 

Fenomena pendidikan dapat dipelajari melalui metode ilmiah dan telah menghasilkan ilmu pendidikan. Ilmu pendidikan itu juga dapat menjadi ilmu dasar dan juga petunjuk dalam rangka praktek pendidikan. Dengan dasar ilmu pendidikan para pendidik dapat menyusun desain pembelajaran, yang memuat tujuan, isi, metode, dan teknik mengajar serta evaluasinya. Implementasi praktek dalam pendidikan di sekolah dasar juga harus disertai ilmu, karena tanpa adanya ilmu maka praktek pendidikan tersebut di sekolah dasar tidak akan terwujud karena siswa juga tidak akan mampu menerima praktek pendidikan yang tidak disertai ilmu. Ketika praktek pendidikan tanpa ilmu, anak didik tidak akan mampu menyerap dan menerima pelajaran yang disampaikan oleh guru ataupun pendidik. 

Pendidikan sebagai ilmu dan seni sendiri pertama kali dikemukakan oleh A.S Neil. Menurut ia “mendidik dan mengajar bukanlah suatu ilmu, tapi adalah seni. Mendidik yang diartikan sebagai seni ialah bagaimana kita dapat hidup dengan anak-anak dan dapat mengerti anak-anak sehingga seolah-olah kita menjadi seperti anak-anak”. Pandangan bahwa mengajar atau mendidik tidaklah seni semata, tetapi juga ilmu dikemukakan oleh Charles Silberman. Silberman antara lain menyatakan seperti berikut “Yakin mengajar seperti praktek kedokteran banyak merupakan suatu seni, yang memerlukan latihan bakat dan kreativitas. Tetapi seperti kedokteran, mengajar adalah juga menjadi sebuah ilmu, karena berkenaan dengan suatu perbendaharaan teknik - teknik, prosedur - prosedur, dan kecakapan - kecakapan yang dapat kita pelajari dan diterangkan secara sistematis, dan oleh karena itu ditransmisikan dan dikembangkan” Dalam proses pembelajaran di sekolah dasar, praktek pendidikan merupakan suatu paduan dari ilmu dan seni. Karena pada dasarnya selain memiliki ilmu, guru juga diharapkan dapat mengajar dengan kreativitas tinggi dan tentunya kreativitas tersebut mengandung seni. 

Dapat kita bayangkan jika guru – guru hanya menggunakan ilmu saja tanpa adanya kreatifitas, dapat kita bayangkan bahwa murid – murid pasti nantinya akan mudah merasa jenuh, sehingga materi yang disampaikan oleh guru pun tidak dapat dicerna ke otak siswa dengan baik pula. Di jaman sekarang ini banyak sekali kreativitas yang dapat dibangun oleh guru dalam menyampaikan materi yang ingin disampaikannya.

 Misalnya, dengan cara menyisipkan permainan – permainan kecil, quiz yang didesain semenarik mungkin, membuat nyanyian juga gerakan yang mampu menumbuhkan semangat siswa agar dapat untuk terus bersemangat mencerna ilmu yang disampaikan oleh guru. Hal – hal tersebutlah yang mampu menjadi cara guru agar proses belajar mengajar lebih unik dan menarik. Konsep pendidikan seni di Sekolah Dasar diarahkan pada pembentukan sikap, sehingga terjadi keseimbangan intelektual dan sensibilitas, rasional dan irasional, akal pikiran dan kepekaan emosional. Karena pada masa usia Sekolah Dasar, perkembangan mental dan fisik anak sedang dalam tahap maksimal sehingga untuk mengoptimalkan kreativitasnya maka pendidikan seni merupakan salah satu cara yang tepat untuk digunakan. Pada usia SD anak masih memiliki kejujuran dan kepolosan dalam berekspresi dan mengembangkan kreativitasnya. 

Oleh karena itu, pendidikan seni baik seni rupa, seni music, seni tari maupun drama seharusnya dapat menjadi wadah atau sarana bagi anak untuk mengembangkan dan menuangkan kreativitasnya. Kebutuhan akan kreativitas bagi anak tidak hanya bagi kehidupan seninya saja tetapi juga dalam kehidupannya sehari-hari, kreativitas memiliki peranan yang sangat penting. Kreativitas bukan hanya kemampuan untuk menciptakan tetapi lebih dari itu yaitu meliputi kemampuan membaca situasi, kemampuan beradaptasi dengan lingkungan, kemampuan membuat analisis yang tepat, serta kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru yang lain dari pada yang lain. 

Maka dari itu, melalui pendidikan seni, anak dapat melatih dan meningkatkan kreativitasnya melalui kegiatan-kegiatan seni yang sesuai dengan tujuan pendidikan yang telah ditetapkan, tetapi kegiatan-kegiatan seni yang dilakukan ini tetap menyenangkan bagi anak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun