"Pada saat mereka disekap di di gudang luas yang Bahkan suara mereka akan tenggelam dengan bisingnya Deru pesawat udara. Beno Mencari ide lain agar bisa keluar dari gudang. ia mengusulkan menggunakan mulut untuk membuka tali yang mengikat tangannya. Berkat usaha Ito yang menggigit tali ikatan Bano. Lalu Beno melihat lubang angin. " mungkin ehm... kita bisa menyusun ehm... kotak-kotak kayu itu," Usul kito. "Menjadi seperti tangga maksudmu?" Tanya Beno. Untuk turun keluar mengusulkan. "... beberapa kotak itu dililitkan ehmm... tali tambang." Beno mempunyai siasat sebab kemungkinan tali itu putus. " maka dari itu yang badannya paling kurus harus keluar terlebih dulu untuk mencari bantuan." Usul Beno."
Terlihat Beno memutar pemikirannya, mencari akal untuk bisa minggat dari gudang. Maka dari itu nilai-nilai tersebut menjawab bahwa buku ini mendedikasihkan rakyat untuk memajukan bangsa Indonesia. Yovita, S. merekam kisah Aki Uban di novel ini bak piringan hitam yang terlupakan dari masyarakat Kampung Sewan sekitarnya. Yovita berusaha memutar kenangan. Masa-masa awal Kampung Sewan, Tangerang dan sekitarnya menjadi pemukiman Cina Benteng.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H