Banyak lagi yang menyayat hati rakyat. Dalam Rakornas Investasi 2022 lalu, Luhut mengancam orang yang menghalangi investasi dengan buldoser. Pernyataan Panglima TNI yang mengatakan akan menurukan 1.000 pasukan untuk mempiting warga Rempang. Terkait pengerahan buldoser -- meski belum terjadi, sudah ada masyarakat Rempang yang 'siap mati' di rumahnya bila alat penghancur tersebut datang. Semenyeramkan itukah hidup di negeri -- yang menggaungkan bahwa penjajahan di atas dunia harus dihapuskan -- ini sekarang? Sampai-sampai ada rakyat yang kerasukan petuah Hang Tuah 'LEBIH BAIK MATI BERDIRI DARI PADA HIDUP BERLUTUT'.
Mengimplementasikan sila ke tiga -- Persatuan Indonesia -- sudah sepatutnya rakyat kompak dalam menegur dan mengawal Jokowi dalam menjalankan roda pemerintahan. Meski BEM UI pernah 'mengangkat'-nya sebagai The King of Lip Service dan mengenakan pakaian raja saat peringatan kemerdekaan kemarin, dia tetap bukan raja! Melainkan presiden di bawah -- kedaulatan -- rakyat dan bukan di bawah tali-temali yang terhubung ke jari-jemari penguasa dan pengusaha China. Rasanya masih segar dalam ingatan kita terkait pidato Jokowi di peringatan HUT RI kemarin akan sopan santun yang kian terdegradasi, sayangnya pidato dalam acara sakral tersebut justru banyak dilanggar rezimnya yang tidak sopan -- bahkan semena-mena -- terhadap rakyat.
*Tulisan  pernah dimuat di Edisi.Co, 29 Oktober 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H