Mohon tunggu...
Rizki Hakim
Rizki Hakim Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Ibn Khaldun Bogor

Nama saya Rizki Hakim, Mahasiswa Universitas Ibn Khaldun Bogor, hobi saya adalah membaca buku

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Fake News : Tantangan Terbesar Komunikasi Massa di Zaman Modern

16 Januari 2025   19:39 Diperbarui: 17 Januari 2025   09:00 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fake News (Sumber: health.detik.com)

Berita hoaks adalah istilah untuk cerita, foto atau video yang menyebarkan informasi palsu dan tidak sesuai fakta. Berita hoaks ini mungkin terlihat seperti berita nyata yang bertujuan untuk mendapatkan perhatian orang atau mengubah pandangan mereka terkait suatu hal. Jadi hoaks merupakan cerita yang dibuat-buat, palsu atau fakta yang diputarbalikan.

Media massa diyakini memiliki efek yang kuat, terarah dan langsung dalam mempengaruhi pikiran masyarakat. Harold Lasswel dalam penelitiannya mengenai media massa pada tahun 1920-1030-an, menjelaskan bahwa media massa memiliki pengaruh yang dominan terhadap perubahan sikap atau pikiran Masyarakat terhadap suatu hal. Ini dikarenakan media massa dalam menyebarkan pesannya bagaikan peluru yang dengan cepat dan tepat mengenai sasarannya dan sulit dihindari.

Mengapa fake news atau hoaks ini menjadi tantangan terbesar bagi komunikasi massa di era modern ini?

Di era digital yang begitu cepat dan kompleks seperti sekarang ini, media massa memiliki peran yang sangat penting dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat. Namun, dengan munculnya berita "hoaks" atau "fake news" yang semakin merajalela, menjadikan tantangan tersendiri bagi kredibilitas media massa. Karena hoaks adalah informasi yang sengaja disebarluaskan untuk menggiring suatu opini publik terhadap suatu isu.

Fenomena ini menjadi semakin konfleks dengan mudahnya penyebaran melalui media sosial dan platfom digital lainnya. Media massa bagaikan peluru yang mengenai sasarannya dengan cepat, artinya pesan yang sebarkan oleh media massa langsung mengenai dan mempengaruhi audiens, ini seperti yang dijelaskan oleh teori komunikasi massa yaitu teori hypodermic needle.

Dampak yang ditimbulkan oleh berita hoaks ini sangat serius. Banyak kasus dimana informasi telah menyebabkan kerusuhan, merusak reputasi individu atau lembaga bahkan menyebabkan perkelahian antar individu atau kelompok.

Teori Hypodermic Needle dalam konteks bahayanya fake news

Teori komunikasi massa hypodermic needle (jarum hipodermik) adalah teori yang menjelaskan bagaimana media massa dapat "menyuntikkan" pesan-pesan secara langsung dan efektif ke dalam pikiran audiens, dan mereka menerima pesan tersebut tanpa banyak pertanyaan atau kritik. Dalam konteks ini, audiens dianggap pasif, menerima pesan media secara langsung dan dipengaruhi oleh media tanpa adanya kekuatan dari mereka untuk menolak atau memilih pesan yang diterima.

Sekarang, jika kita menghubungkan teori ini dengan bahaya berita palsu (fake news), kita bisa melihat beberapa dampak negatif yang dapat ditimbulkan:

1. Penerimaan Tanpa Mencari Kebenarannya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun