Mohon tunggu...
Amryfall Sahar
Amryfall Sahar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Berfikir adalah jalan ninjaku :)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Jika Aku Menjadi Guru: Simulasi Penerapan Metode Pengajaran

14 Agustus 2024   04:30 Diperbarui: 14 Agustus 2024   04:36 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam proses belajar dan mengajar, dibutuhkan sebuah sistem yang kemudian akan mengatur segala hal dalam proses belajar dan mengajar tersebut. Kemudian menjadikan siswa ataupun guru sebagai titik tumpunya. Sistem tersebut ialah "metode pembelajaran", yang nantinya akan dihubungkan dengan sekolah tingkatan Madrasah Aliyah (MA). 

Dalam metode pembelajaran, ada beberapa elemen yang perlu diperhatikan, seperti pendekatan pembelajaran, strategi pembelajaran, metode pembelajaran, dan taktik ataupun teknik pembelajaran. Kemudian, elemen-elemen tersebut akan membentuk model pembelajaran yang sistematis dengan target ataupun sasaran yang tepat. 

Hanya saja dalam penerapan elemen-elemen tersebut dibutuhkan fokus dan riset yang mendalam sehingga dapat menilai situasi ataupun kondisi dari siswa dan gurunya. Dengan begitu sistem yang dibangun (model pembelajaran) dapat berjalan sesuai dengan konsep dan konteksnya.

Pendekatan Pembelajaran

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pada pendekatan pembelajaran, yaitu menentukan pusat dari pendekatan yang akan dilakukan. Dalam proses pendekatan ada dua poin utama yang menjadi pusatnya, yaitu pendekatan yang berpusat pada orientasi siswa---dengan anggapan bahwa siswa ataupun siswi memiliki potensi---dan pendekatan yang berpusat pada guru (sehingga guru menjadi titik tumpu dalam berjalannya pembelajaran).

Dari pembagian jenis pendekatan dalam pembelajaran di atas, jika dihubungkan dengan sekolah tingkat MA (Madrasah Aliyah), maka yang lebih tepat untuk di aplikasikan terhadap pembelajaran adalah poin pertama, yang menjadikan siswa sebagai pusat dari pendekatan pembelajaran. 

Pada tingkat tersebut, akal teoritis maupun akal praktis lebih matang jika dibanding dengan tingkat yang di bawahnya. Dengan kematangan tersebut potensi pada siswa dapat meningkat, sehingga dapat disimpulkan bahwa pendekatan dengan guru menjadi pusat tidaklah tepat pada tingkatan ini.

Strategi Pembelajaran

Menimbang potensi yang dimiliki oleh siswa-siswi pada tingkatan MA jika dihubungkan dengan pelajaran yang akan disampaikan, akan sangat tepat jika strategi yang diaplikasikan adalah strategi deduktif. Tidak hanya meninjau dari potensi yang mereka miliki, tetapi juga dilihat dari pelajaran yang diberikan, yang penuh dengan penalaran rasional atau asumsi-asumsi yang kebenarannya dapat diterima oleh akal. Oleh karena itu, strategi yang paling tepat adalah strategi pembelajaran deduksi.

Metode Pembelajaran

Berdasarkan dua poin di atas, pembelajaran akan lebih tepat jika yang diaplikasikan adalah metode diskusi, karena dalam metode tersebut dapat memberikan timbal balik dari siswa ke guru, sehingga sang guru dapat menilai sejauh mana pemahaman dari para siswa tersebut. Terlebih lagi dalam pelajaran Akidah dan Filsafat Islam yang membutuhkan nalar kritis. Oleh karena itu, metode yang paling tepat adalah dengan berdiskusi karena bertujuan untuk melatih nalar kritis siswa.

Taktik dan Teknik Pembelajaran

Taktik untuk metode diskusi dapat dilakukan secara berkelompok, di mana setiap kelompok dapat menunjuk satu orang untuk membawakan materi, dan bergantian dengan yang lain. Hal ini dapat melatih kemampuan berbicara dihadapan publik bagi setiap siswa.

Teknik yang paling tepat juga adalah berdiskusi dengan menyelipkan selera humor, sehingga dalam proses pengajaran tersebut tidak kaku, dan membuat para siswa tidak tertekan ketika belajar. Oleh karena itu, teknik pembelajaran yang paling sesuai adalah menyelipkan selera humor.

KESIMPULAN

Dengan berbagai metode di atas, dapat disimpulkan bahwa untuk membuat metode pembelajaran (model pembelajaran) diperlukan fokus yang sangat besar, karena tidak hanya terfokus pada guru saja, akan tetapi juga berfokus pada orientasi siswa. Dengan memerhatikan banyak elemen-elemen pada poin-poin utama di atas. Sehingga dapat membentuk model pembelajaran yang sesuai dengan target atau sasar yang juga sesuai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun