Berdasarkan dua poin di atas, pembelajaran akan lebih tepat jika yang diaplikasikan adalah metode diskusi, karena dalam metode tersebut dapat memberikan timbal balik dari siswa ke guru, sehingga sang guru dapat menilai sejauh mana pemahaman dari para siswa tersebut. Terlebih lagi dalam pelajaran Akidah dan Filsafat Islam yang membutuhkan nalar kritis. Oleh karena itu, metode yang paling tepat adalah dengan berdiskusi karena bertujuan untuk melatih nalar kritis siswa.
Taktik dan Teknik Pembelajaran
Taktik untuk metode diskusi dapat dilakukan secara berkelompok, di mana setiap kelompok dapat menunjuk satu orang untuk membawakan materi, dan bergantian dengan yang lain. Hal ini dapat melatih kemampuan berbicara dihadapan publik bagi setiap siswa.
Teknik yang paling tepat juga adalah berdiskusi dengan menyelipkan selera humor, sehingga dalam proses pengajaran tersebut tidak kaku, dan membuat para siswa tidak tertekan ketika belajar. Oleh karena itu, teknik pembelajaran yang paling sesuai adalah menyelipkan selera humor.
KESIMPULAN
Dengan berbagai metode di atas, dapat disimpulkan bahwa untuk membuat metode pembelajaran (model pembelajaran) diperlukan fokus yang sangat besar, karena tidak hanya terfokus pada guru saja, akan tetapi juga berfokus pada orientasi siswa. Dengan memerhatikan banyak elemen-elemen pada poin-poin utama di atas. Sehingga dapat membentuk model pembelajaran yang sesuai dengan target atau sasar yang juga sesuai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H