Mohon tunggu...
Ahmad Syauqi Hakami
Ahmad Syauqi Hakami Mohon Tunggu... Guru - Haii

Semoga bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pengembangan Pekarangan Pangan Lestari sebagai Upaya Meningkatkan Ketahanan Pangan Warga Dusun Cukal

23 Januari 2022   15:33 Diperbarui: 23 Januari 2022   16:37 391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat observasi awal kami melihat pekarangan sudah terisi dengan tanaman seperti sawi daging, terong, dan daun bawang. Namun masih masih sangat kurang sekali perawatannya sehingga banyak tanaman yang layu dan mati. Di sisi lain juga banyak sekali rumput liar disekitar tanaman yang tumbuh.

Kemudian untuk green house nya masih belum terdapat tanaman satu pun. Namun disana sudah disediakan rak-rak besi dan juga tong air untuk menyiram. Sedangkan yang di pekarangannya masih belum ada akses airnya sehingga untuk menyiraminya harus mengambil air dari tong air yang ada di dalam green house.

Karena program ini sangat penting untuk meningkatkan ketahanan pangan masyarakat apalagi di tengah pandemi yang dimana ekonomi juga merosot sehingga kebutuhan makanan bergizi terkadang sulit terpenuhi dan disisi lain juga masih hal-hal yang perlu diperbaharui dan dikembangkan. Maka kami mahasiswa KKM UIN Malang menambah program kerja kami dengan mengembangkan program desa yaitu Pekarangan Pangan Lestari (P2L). 

Kami memulainya dengan mencabuti rumput liar di sekitar tanaman terlebih dahulu agar lebih rapi dan bersih. Selanjutnya kami mulai menanami green house yang kosong dengan berbagai macam tanaman sayur-sayuran, mulai dari terong, cabai, andewi, seledri, brokoli, dan tomat. Sekitar 550 bibit tanaman kami tanam dalam polybag di green house P2L untuk memenuhi rak-rak yang masih belum terisi sama sekali. 

Kemudian kami juga melakukan beberapa inovasi untuk menyiram tanaman yang sulit terjangkau tempatnya dengan membuat botol aqua yang dilubangi untuk lebih mudah menjangkau daripada harus disiram dengan gayung. 

Kami juga membeli gembor untuk menyirami tanaman yang ada di luar green house, karena memang pekarangan di luar green house tidak ada akses air untuk menyiram sehingga perlu adanya gembor daripada harus bolak-balik mengambil air dengan gayung dari tong air. Karena banyaknya bibit yang kami tanam, kami baru bisa menyelesaikan menanam sekitar semingguan lebih.  

Alhamdulillah setelah sekitar 25 hari, bibit-bibit yang telah kami tanam sebelumnya itu mulai ada perkembangan dan pertumbuhan yang semula bibit kecil sekarang sudah tumbuh membesar. 

Pertumbuhan itu dikarenakan tiap hari selalu disiram dan dirawat oleh kami. Kami berharap bibit-bibit yang telah kami tanam itu akan selalu tumbuh dan berkembang agar bibit tersebut dapat dipanen dengan hasil yang baik dan banyak. 

Kami juga berharap kepada warga desa Bendosari khususnya warga dusun Cukal yang memiliki ide membudidayakan P2L ini dapat meneruskan dan merawat bibit-bibit yang telah kami tanam hingga tiba waktu panen nanti. 

Dan ketika telah dipanen, kami juga berharap bahwa P2L ini tidak terbengkalai dan dapat dilanjutkan dengan menanam bibit-bibit tanaman pangan yang baru.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun