Mohon tunggu...
Alkudri Temasmiko
Alkudri Temasmiko Mohon Tunggu... Ilmuwan - Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Semangat Proklamasi Tanpa Batas

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

"Tiga Rumus" Hidup Bahagia Seorang Muslim

27 November 2020   16:01 Diperbarui: 27 November 2020   16:34 522
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Tiga Rumus" tersebut adalah pertama jaga ucapan, kedua jaga pikiran, ketiga perbanyak amal kebajikan. 

Pertama, jaga ucapan.

Jaga ucapan disini yaitu ucapan secara verbal dan non verbal yang harus dijaga. Belajarlah berfikir sebelum berucap dan bertindak, ingatlah. Muslim yang baik itu adalah yang menyelamatkan manusia lainnya dari gangguan lidah dan tangannya. Maka menata hati adalah langkah yang sangat bijaksana dalam kehidupan sehari-hari, karena biasanya ucapan itu cerminan hati. 

Maka sangat baik jika kita berusaha menata hati kita agar ucapan dan perbuatan kita tidak sanggup menyakit hati-hati lainya dan merusak kualitas ketakwaan kita kepada Allah SWT.  Ingatlah, seorang muslim itu ibaratkan seperti lebah yang tidak pernah makan lagi mengeluarkan sesuatu kecuali yang baik lagi bermanfaat, dan dia tidak pernah merusak di manapun dia hinggap. 

Kedua, Jaga Pikiran.

Pikiran adalah hasil berpikir (memikirkan), atau bisa juga berarti akal, ingatan, akal (dalam arti daya upaya), angan-angan, niat, atau maksud. 

Segala hal yang ada di dunia ini dimulai dari pikiran dan hati. Upaya yang dapat dilakuan dalam hal menjaga pikiran yaitu kita memang harus berpikir "positif"dengan cara mempertebal sifat sabar dalam segala aspek. 

Sabar adalah kemampuan mengendalikan diri untuk tidak mengambil tindakan sebelum tepat saatnya. Sabar lebih cenderung kepada usaha untuk menjaga kejernihan pikiran dan kebersihan hati, sehingga tidak mengambil tindakan secara tergesa-gesa.

Allah SWT juga menyatakan bahwa orang-orang yang besar imannya hanyalah orang yang sabar (QS 2: 177), hamba yang sabar adalah pribadi yang tidak pernah mengeluh ketika cobaan datang menghantamnya, karena ia meyakini bahwa di balik kesusahan dan cobaan itu terdapat kemudahan (QS 94: 5-6) atau hikmah kebaikan yang tidak ia ketahui (QS. 2: 216).

Rasulullah juga mengatakan mengatakan, ''Sungguh aneh persoalan seorang Mukmin! Sesungguhnya semua permasalahannya adalah baik baginya, hal ini tidak dimiliki kecuali oleh orang-orang Mukmin. Jika mendapatkan kebaikan maka ia bersyukur dan kesyukurannya itu menjadi hak baginya, dan jika ditimpa kesusahan maka ia bersabar dan kesabaran itu menjadi baik baginya.'' (HR Muslim).

 Ketiga perbanyak amal kebajikan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun