Pencetakan Uang "Yang Terlalu Banyak" itu apa maksudnya ?
Ukuran apakah pencetakan uang "terlalu banyak" sebenarnya bisa diukur dengan beberapa indikator ekonomi. Berikut adalah beberapa ukuran utama yang digunakan:
1. Tingkat Inflasi (CPI - Consumer Price Index)
- Jika pencetakan uang melebihi pertumbuhan ekonomi yang sebenarnya, maka harga barang dan jasa akan naik (inflasi).
- Batas aman inflasi yang umumnya dijaga oleh bank sentral (termasuk The Fed) adalah sekitar 2% per tahun.
- Jika inflasi naik jauh di atas angka ini akibat pencetakan uang berlebih, maka bisa dikatakan bahwa jumlah uang beredar sudah terlalu banyak.
2. Kecepatan Peredaran Uang (Velocity of Money)
- Formula:
   V = \frac{GDP}{Money Supply}
- Ini bisa menandakan ketidakseimbangan dalam sistem keuangan dan berpotensi menyebabkan inflasi mendadak di masa depan.
3. Rasio Jumlah Uang terhadap GDP (Money Supply to GDP Ratio)
- Jika pertumbuhan jumlah uang (M2) jauh lebih tinggi dibanding pertumbuhan GDP riil, maka uang yang dicetak bisa dikatakan terlalu banyak.
- Misalnya, jika ekonomi hanya tumbuh 3% tetapi jumlah uang beredar naik 20%, maka ada ketidakseimbangan yang bisa memicu inflasi atau gelembung aset.
4. Suku Bunga (Interest Rates)
- Jika pencetakan uang berlebih menyebabkan inflasi tinggi, The Fed akan menaikkan suku bunga untuk menyerap kelebihan uang.
- Jika suku bunga naik drastis akibat pencetakan uang yang berlebihan, maka ini bisa dianggap sebagai tanda bahwa pencetakan uang sudah melewati batas wajar.
5. Nilai Tukar Dolar AS
- Jika dolar AS kehilangan nilai terhadap mata uang lain secara signifikan dalam waktu singkat, ini bisa menjadi tanda bahwa pasokan dolar terlalu berlimpah di pasar.
- Contoh: Jika The Fed mencetak terlalu banyak dolar, tetapi ekonomi tidak bertumbuh cukup kuat, nilai dolar bisa anjlok karena investor dan negara lain kehilangan kepercayaan terhadap stabilitas dolar.
Kesimpulan
Pencetakan uang bisa dianggap "terlalu banyak" jika memenuhi salah satu atau lebih dari kondisi berikut:
Inflasi melonjak jauh di atas 2%
Pertumbuhan uang beredar (M2) lebih besar dari pertumbuhan GDP riil
Velocity of Money turun tajam (uang tidak digunakan dalam transaksi aktif)
The Fed harus menaikkan suku bunga secara agresif untuk mengendalikan inflasi
Dolar kehilangan nilai signifikan terhadap mata uang lain
Jadi, meskipun "terlalu banyak" pencetakan uang tidak memiliki angka pasti yang berlaku untuk semua situasi, ada metrik ekonomi yang bisa digunakan untuk menilainya secara objektif.