Mohon tunggu...
Dian Kusumanto
Dian Kusumanto Mohon Tunggu... Insinyur - Warga Perbatasan

Berbagi Inspirasi dari Batas Negeri

Selanjutnya

Tutup

Financial

21,311 Triliun USD Uang Yang Beredar di Amerika Serikat, Di Seluruh Dunia Berapa?

1 Februari 2025   16:35 Diperbarui: 1 Februari 2025   16:35 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Per 1 Oktober 2024, jumlah uang beredar dalam arti luas (M2) di Amerika Serikat mencapai sekitar 21,311 triliun USD. M2 mencakup uang beredar sempit (M1), yang terdiri dari uang tunai dan saldo rekening giro, ditambah dengan simpanan berjangka jangka pendek di bank. 

Namun, tidak semua uang ini berwujud fisik seperti uang kertas dan koin. Sebagian besar dari M2 terdiri dari uang digital atau simpanan di bank. Jumlah uang kertas dan koin yang beredar secara global lebih kecil dibandingkan dengan total M2.

Perlu dicatat bahwa dolar AS tidak hanya beredar di dalam negeri, tetapi juga digunakan secara luas di berbagai negara sebagai mata uang cadangan atau dalam transaksi internasional. Oleh karena itu, sulit untuk menentukan dengan pasti jumlah total dolar AS yang beredar di seluruh dunia.

Siapa Yang Mengawasi ?

Tidak ada satu lembaga internasional yang secara langsung dapat menjamin bahwa Amerika Serikat mematuhi aturan dalam mencetak dolar AS. Namun, ada beberapa mekanisme pengawasan dan pengaruh global yang dapat membatasi atau mengawasi kebijakan moneter AS:

1. Federal Reserve (The Fed)

  • Bank sentral AS ini memiliki kewenangan penuh dalam mengatur pencetakan uang dan kebijakan moneter.
  • The Fed bertindak independen dari pemerintah untuk mengontrol jumlah uang yang dicetak agar sesuai dengan kebutuhan ekonomi, menghindari inflasi tinggi, atau menjaga stabilitas keuangan.

2. Departemen Keuangan AS (U.S. Treasury)

  • Bekerja sama dengan The Fed dalam mencetak uang fisik melalui Bureau of Engraving and Printing untuk uang kertas dan U.S. Mint untuk koin.

3. Pasar Keuangan Global & Investor Internasional

  • Dolar AS adalah mata uang cadangan dunia. Jika AS terlalu banyak mencetak uang tanpa dukungan ekonomi yang kuat, nilai dolar bisa anjlok dan menyebabkan inflasi tinggi.
  • Investor global, bank sentral asing, dan lembaga keuangan dunia akan bereaksi terhadap kebijakan moneter AS, yang bisa berdampak pada pasar saham, obligasi, dan nilai tukar.

4. Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia

  • Meski tidak bisa memaksa AS, lembaga-lembaga ini memantau kebijakan ekonomi dan memberikan rekomendasi jika ada kebijakan moneter AS yang berpotensi mengganggu stabilitas global.

5. Hubungan dengan Negara Lain & De-Dolarisasi

  • Negara-negara seperti China dan Rusia telah mulai mengurangi ketergantungan pada dolar AS melalui perdagangan bilateral dengan mata uang sendiri (de-dolarisasi).
  • Jika AS terlalu berlebihan dalam mencetak uang, negara-negara lain bisa kehilangan kepercayaan terhadap dolar dan beralih ke mata uang lain, yang bisa melemahkan dominasi dolar.

Meskipun AS memiliki kontrol penuh atas pencetakan dolarnya sendiri, kekuatan pasar global dan sistem keuangan internasional secara tidak langsung menjadi pengawas utama untuk memastikan bahwa AS tidak mencetak uang secara berlebihan tanpa konsekuensi ekonomi yang serius.

Pencetakan Uang "Yang Terlalu Banyak" itu apa maksudnya ?

Ukuran apakah pencetakan uang "terlalu banyak" sebenarnya bisa diukur dengan beberapa indikator ekonomi. Berikut adalah beberapa ukuran utama yang digunakan:

1. Tingkat Inflasi (CPI - Consumer Price Index)

  • Jika pencetakan uang melebihi pertumbuhan ekonomi yang sebenarnya, maka harga barang dan jasa akan naik (inflasi).
  • Batas aman inflasi yang umumnya dijaga oleh bank sentral (termasuk The Fed) adalah sekitar 2% per tahun.
  • Jika inflasi naik jauh di atas angka ini akibat pencetakan uang berlebih, maka bisa dikatakan bahwa jumlah uang beredar sudah terlalu banyak.

2. Kecepatan Peredaran Uang (Velocity of Money)

  • Formula:


     V = \frac{GDP}{Money Supply}

  • Ini bisa menandakan ketidakseimbangan dalam sistem keuangan dan berpotensi menyebabkan inflasi mendadak di masa depan.

3. Rasio Jumlah Uang terhadap GDP (Money Supply to GDP Ratio)

  • Jika pertumbuhan jumlah uang (M2) jauh lebih tinggi dibanding pertumbuhan GDP riil, maka uang yang dicetak bisa dikatakan terlalu banyak.
  • Misalnya, jika ekonomi hanya tumbuh 3% tetapi jumlah uang beredar naik 20%, maka ada ketidakseimbangan yang bisa memicu inflasi atau gelembung aset.

4. Suku Bunga (Interest Rates)

  • Jika pencetakan uang berlebih menyebabkan inflasi tinggi, The Fed akan menaikkan suku bunga untuk menyerap kelebihan uang.
  • Jika suku bunga naik drastis akibat pencetakan uang yang berlebihan, maka ini bisa dianggap sebagai tanda bahwa pencetakan uang sudah melewati batas wajar.

5. Nilai Tukar Dolar AS

  • Jika dolar AS kehilangan nilai terhadap mata uang lain secara signifikan dalam waktu singkat, ini bisa menjadi tanda bahwa pasokan dolar terlalu berlimpah di pasar.
  • Contoh: Jika The Fed mencetak terlalu banyak dolar, tetapi ekonomi tidak bertumbuh cukup kuat, nilai dolar bisa anjlok karena investor dan negara lain kehilangan kepercayaan terhadap stabilitas dolar.

Kesimpulan

Pencetakan uang bisa dianggap "terlalu banyak" jika memenuhi salah satu atau lebih dari kondisi berikut:
Inflasi melonjak jauh di atas 2%
Pertumbuhan uang beredar (M2) lebih besar dari pertumbuhan GDP riil
Velocity of Money turun tajam (uang tidak digunakan dalam transaksi aktif)
The Fed harus menaikkan suku bunga secara agresif untuk mengendalikan inflasi
Dolar kehilangan nilai signifikan terhadap mata uang lain

Jadi, meskipun "terlalu banyak" pencetakan uang tidak memiliki angka pasti yang berlaku untuk semua situasi, ada metrik ekonomi yang bisa digunakan untuk menilainya secara objektif.

Sepertinya Amerika Serikat tetap menang karena sebenarnya mau cetak uang seberapa banyak pun bisa dilakukan.

Bagaimana menurut Anda ?

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun