Makna:
Sebagai tokoh NU, Gus Dur akan menekankan pentingnya menjaga persatuan umat Islam, khususnya NU, agar tidak diperalat oleh kepentingan politik sesaat.
Ia mungkin akan bilang, "NU ini organisasi besar, jangan sampai Mas Bowo pakai buat kepentingan politik praktis. Kalau perlu, NU harus jadi penyeimbang yang kritis terhadap pemerintah."
Ini mengingatkan bahwa NU bukan alat politik, tetapi harus tetap menjadi kekuatan moral yang mengawal demokrasi dan keadilan sosial.
4. "Jangan Ulangi Kesalahan Saya, Mas!"
Makna:
Gus Dur akan bercanda soal pemakzulan dirinya pada tahun 2001, dan mengingatkan Prabowo untuk lebih berhati-hati dalam mengelola politik di dalam istana.
Ia mungkin akan berkata, "Saya dulu lengser gara-gara terlalu percaya sama orang-orang di sekitar saya. Mas Bowo jangan sampai kena jebakan yang sama!"
Pesan ini sangat relevan, karena di pemerintahan pasti ada banyak manuver politik, dan Prabowo harus waspada terhadap lingkaran orang-orang yang hanya mencari keuntungan pribadi.
5. "Jangan Kebanyakan Marah, Nanti Cepat Tua!"
Makna:
Gus Dur tahu bahwa Prabowo punya karakter yang tegas dan kadang mudah meledak-ledak. Beliau pasti akan menasihati agar Prabowo lebih santai dalam menghadapi masalah.
Ia mungkin akan bercanda, "Mas Bowo ini masih suka ngamuk-ngamuk nggak? Jangan ya, nanti cepat keriput. Santai aja, kayak saya dulu!"
Pesan ini mengingatkan bahwa seorang pemimpin harus tetap tenang dalam menghadapi masalah, bukan mudah terpancing emosi.