Kisah Lengkap Perjalanan Isra' dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha
Peristiwa Isra' adalah perjalanan malam Rasulullah SAW dari Masjidil Haram (Makkah) ke Masjidil Aqsha (Yerusalem) dalam waktu yang sangat singkat. Perjalanan ini merupakan bagian pertama dari mukjizat besar Isra' Mi'raj yang kemudian dilanjutkan dengan Mi'raj (naik ke langit).
Berikut adalah kisah perjalanan Isra' secara lebih rinci berdasarkan hadits-hadits shahih:
1. Awal Perjalanan: Jibril Datang ke Rumah Rasulullah SAW
- Rasulullah SAW sedang berada di sekitar Hijr Ismail atau di rumah Ummu Hani' (saudari Sayyidina Ali RA) pada malam hari.
- Malaikat Jibril dan Mikail datang dan membawa beliau ke dekat Ka'bah.
- Jibril membedah dada Rasulullah SAW, lalu membersihkannya dengan air zamzam dan mengisinya dengan hikmah dan iman sebelum perjalanan dimulai.
- Setelah itu, beliau diberikan kendaraan Buraq, yaitu makhluk putih, lebih besar dari keledai tetapi lebih kecil dari bagal, yang melangkah sejauh mata memandang.
Rasulullah SAW bersabda:
"Didatangkan kepadaku seekor Buraq, lebih besar dari keledai tetapi lebih kecil dari bagal. Langkahnya sejauh mata memandang."
(HR. Muslim, No. 162)
2. Perjalanan Menuju Masjidil Aqsha
Rasulullah SAW naik ke punggung Buraq, ditemani oleh Jibril dan Mikail. Dalam perjalanan dari Makkah ke Yerusalem, Rasulullah melewati beberapa tempat penting dan singgah di beberapa lokasi untuk shalat dua rakaat.
A. Berhenti di Madinah (Yatsrib)
- Jibril berkata:
"Turunlah dan shalatlah di sini!" - Setelah shalat, Jibril bertanya:
"Tahukah engkau di mana engkau shalat?" - Rasulullah menjawab: "Tidak."
- Jibril berkata:
"Di Yatsrib, atau Madinah, tempat hijrahmu nanti."
Makna:
Allah memberi isyarat bahwa Madinah akan menjadi tempat hijrah dan pusat Islam kelak.
B. Berhenti di Bukit Thur (Gunung Sinai)
- Jibril kembali meminta Rasulullah SAW untuk turun dan shalat.
- Setelah itu, Jibril berkata:
"Ini adalah tempat Nabi Musa menerima wahyu dari Allah."
Makna:
Gunung Sinai adalah tempat bersejarah bagi kaum Bani Israil, tempat Nabi Musa AS menerima Taurat.
C. Berhenti di Bethlehem (Tempat Kelahiran Nabi Isa)
- Rasulullah kembali diminta untuk turun dan shalat.
- Jibril berkata:
"Ini adalah tempat kelahiran Nabi Isa bin Maryam."
Makna:
Allah menunjukkan jejak perjalanan nabi-nabi sebelumnya untuk memperkuat keyakinan Rasulullah SAW bahwa beliau adalah penerus risalah tauhid.
D. Berhenti di Baitul Maqdis (Masjidil Aqsha)
Setelah perjalanan yang begitu cepat, Rasulullah SAW akhirnya tiba di Masjidil Aqsha di Yerusalem. Di sana terjadi peristiwa luar biasa:
- Rasulullah SAW menambatkan Buraq di tempat yang biasa digunakan oleh para nabi untuk menambatkan kendaraan mereka.
- Bertemu dengan para nabi: Rasulullah SAW disambut oleh para nabi terdahulu, termasuk Nabi Ibrahim, Nabi Musa, Nabi Isa, dan nabi-nabi lainnya.
- Shalat berjamaah sebagai imam:
- Rasulullah SAW diangkat menjadi imam shalat bagi semua nabi.
- Ini menegaskan bahwa Islam adalah penyempurna agama sebelumnya dan Rasulullah SAW adalah pemimpin para nabi.
Hadits yang meriwayatkan kejadian ini:
"Kemudian aku masuk ke dalam Masjidil Aqsha dan shalat di dalamnya dua rakaat. Ketika aku keluar, Jibril membawa kepadaku dua bejana, satu berisi susu dan satu lagi berisi khamr (arak). Aku memilih susu, lalu Jibril berkata, 'Engkau telah memilih fitrah.'"
(HR. Bukhari, No. 4709; Muslim, No. 162)
Makna:
- Pilihan Rasulullah SAW terhadap susu menunjukkan bahwa beliau berada di atas jalan fitrah (kesucian), sementara khamr melambangkan kesesatan.
- Ini juga menjadi simbol ajaran Islam yang lurus dan murni.
3. Akhir Isra' dan Persiapan untuk Mi'raj
Setelah selesai shalat dan bertemu dengan para nabi, Rasulullah SAW kemudian dibawa naik ke langit (Mi'raj) melalui tangga cahaya dari Masjidil Aqsha. Perjalanan ini berlanjut ke Sidratul Muntaha untuk menerima wahyu langsung dari Allah SWT.
Kesimpulan dan Hikmah dari Isra'
Perjalanan Isra' menunjukkan kekuasaan Allah
- Dalam waktu yang sangat singkat, Rasulullah SAW mampu menempuh jarak ribuan kilometer. Ini menegaskan bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Makkah, Madinah, dan Masjidil Aqsha adalah pusat peradaban Islam
- Rasulullah SAW shalat di tiga tempat suci ini, menunjukkan bahwa ketiganya memiliki peran penting dalam sejarah dan masa depan Islam.
Rasulullah SAW diakui sebagai pemimpin para nabi
- Dengan menjadi imam bagi semua nabi di Masjidil Aqsha, Islam dinyatakan sebagai penyempurna ajaran tauhid sebelumnya.
Pilihan susu menunjukkan Islam adalah agama fitrah
- Islam adalah agama yang sesuai dengan fitrah manusia dan mengajarkan kebaikan serta kesucian.
Kesimpulan Akhir
Peristiwa Isra' dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha adalah mukjizat yang mengandung banyak hikmah. Rasulullah SAW mengalami perjalanan spiritual luar biasa, bertemu dengan para nabi, menjadi imam shalat mereka, dan bersiap untuk Mi'raj ke langit untuk menerima perintah shalat langsung dari Allah SWT.
Semoga kisah ini semakin menguatkan iman kita dan memberikan inspirasi untuk selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI