C. Berhenti di Bethlehem (Tempat Kelahiran Nabi Isa)
- Rasulullah kembali diminta untuk turun dan shalat.
- Jibril berkata:
"Ini adalah tempat kelahiran Nabi Isa bin Maryam."
Makna:
Allah menunjukkan jejak perjalanan nabi-nabi sebelumnya untuk memperkuat keyakinan Rasulullah SAW bahwa beliau adalah penerus risalah tauhid.
D. Berhenti di Baitul Maqdis (Masjidil Aqsha)
Setelah perjalanan yang begitu cepat, Rasulullah SAW akhirnya tiba di Masjidil Aqsha di Yerusalem. Di sana terjadi peristiwa luar biasa:
- Rasulullah SAW menambatkan Buraq di tempat yang biasa digunakan oleh para nabi untuk menambatkan kendaraan mereka.
- Bertemu dengan para nabi: Rasulullah SAW disambut oleh para nabi terdahulu, termasuk Nabi Ibrahim, Nabi Musa, Nabi Isa, dan nabi-nabi lainnya.
- Shalat berjamaah sebagai imam:
- Rasulullah SAW diangkat menjadi imam shalat bagi semua nabi.
- Ini menegaskan bahwa Islam adalah penyempurna agama sebelumnya dan Rasulullah SAW adalah pemimpin para nabi.
Hadits yang meriwayatkan kejadian ini:
"Kemudian aku masuk ke dalam Masjidil Aqsha dan shalat di dalamnya dua rakaat. Ketika aku keluar, Jibril membawa kepadaku dua bejana, satu berisi susu dan satu lagi berisi khamr (arak). Aku memilih susu, lalu Jibril berkata, 'Engkau telah memilih fitrah.'"
(HR. Bukhari, No. 4709; Muslim, No. 162)
Makna:
- Pilihan Rasulullah SAW terhadap susu menunjukkan bahwa beliau berada di atas jalan fitrah (kesucian), sementara khamr melambangkan kesesatan.
- Ini juga menjadi simbol ajaran Islam yang lurus dan murni.
3. Akhir Isra' dan Persiapan untuk Mi'raj
Setelah selesai shalat dan bertemu dengan para nabi, Rasulullah SAW kemudian dibawa naik ke langit (Mi'raj) melalui tangga cahaya dari Masjidil Aqsha. Perjalanan ini berlanjut ke Sidratul Muntaha untuk menerima wahyu langsung dari Allah SWT.
Kesimpulan dan Hikmah dari Isra'